Jabaran.id – Sejatinya, pertanian memiliki peran krusial dalam perekonomian dan keberlangsungan hidup masyarakat, khususnya di daerah-daerah agraris seperti Jawa Barat. Namun, ironisnya, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Barat mengungkapkan bahwa sektor pertanian di wilayah ini tengah mengalami berbagai tantangan yang memprihatinkan.
Menurut Ketua harian HKTI Jawa Barat, Entang Sastramadja, ada banyak hal yang berkontribusi pada kondisi pertanian di Jawa Barat saat ini. Salah satunya adalah kurangnya perhatian dari pemerintah provinsi.
“Kelompok pertanian di Jawa Barat seakan terabaikan. Hal ini tentu mengecewakan, terutama jika kita melihat potensi besar yang dimiliki daerah ini,” ucap Entang.
Dulu, Jawa Barat selalu bersaing ketat dengan Jawa Timur dan Jawa Tengah dalam hal produksi pertanian. Bahkan, ada waktu-waktu dimana Jawa Barat menduduki posisi puncak dalam produksi padi. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, prestasi tersebut kian memudar.
Defisit beras di Jawa Barat menjadi bukti nyata dari krisis yang terjadi. Sementara beberapa daerah di Jawa Tengah menikmati surplus produksi, Jawa Barat justru mengalami kekurangan hingga mencapai 874 ribu ton.
Entang juga menyuarakan keprihatinannya terhadap kondisi pertanian yang tampak ‘amburadul’. Salah satu contohnya adalah fenomena alih fungsi lahan pertanian yang berlangsung tanpa kendali.
“Pemprov Jawa Barat harus lebih proaktif menjaga dan memelihara ruang pertanian kita. Ini bukan hanya soal produksi, tapi juga keberlanjutan ekologi dan kehidupan petani,” tegas Entang.
Terkait program Petani Milenial yang sempat digaungkan oleh gubernur sebelumnya, Ridwan Kamil, Entang merasa bahwa program tersebut belum memberikan dampak nyata. Ia mempertanyakan alokasi anggaran yang digunakan dan menganggap program tersebut hanya sebagai langkah pencitraan.
Namun, Entang tetap optimis terhadap masa depan pertanian di Jawa Barat. Ia berharap adanya kebijakan dan regulasi yang konsisten untuk memajukan sektor pertanian. Menurutnya, peraturan daerah yang telah dikeluarkan oleh Pemprov Jabar bisa menjadi pijakan awal untuk revitalisasi pertanian.
“Kita perlu kerja keras, kebijakan yang tepat, dan tentu dukungan penuh dari pemerintah provinsi. Dengan itu, saya percaya Jawa Barat bisa kembali menjadi lumbung padi Indonesia,” pungkas Entang dengan penuh harap. (*)