Jabaran.id – Artis Kartika Putri tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah ia membagikan foto wajahnya yang dipenuhi luka pada Rabu (21/02/2024) melalui story di akun Instagram pribadinya, @kartikaputriworld. Kartika mengungkapkan bahwa ia harus terbang ke Singapura untuk menjalani pengobatan atas luka yang dialaminya.
Unggahan Kartika tersebut kemudian menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan warganet. Sebagian besar mengira bahwa Kartika menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Namun, Kartika akhirnya memberikan klarifikasi terkait penyakit yang tengah ia derita.
“Dalam kurun waktu sekitar 5 tahun terakhir, saya telah didiagnosis menderita penyakit autoimun. Alhamdulillah, saya telah menjalani pengobatan dengan 2x terapi stemcell. Saya bersyukur kondisi saya saat ini baik-baik saja. Namun, sayangnya saya harus mengonsumsi obat penghilang rasa sakit sebagai bagian dari proses pengobatan. Tampaknya, tubuh saya saat ini tidak merespon baik terhadap obat penghilang rasa sakit tersebut, sehingga menyebabkan reaksi alergi yang menyebabkan muka dan mulut saya mengalami ruam dan melepuh,” jelas Kartika melalui Instagram story.
Meskipun telah menjalani berbagai upaya pengobatan di Jakarta, Kartika memutuskan untuk terbang ke Singapura karena belum mendapatkan hasil yang memuaskan.
“Saya telah mencoba berbagai pengobatan dan terapi di Jakarta namun hasilnya belum maksimal. Akhirnya, saya memutuskan untuk berkonsultasi dan menjalani pengobatan di Singapura,” tambah Kartika.
Kartika juga menyayangkan tuduhan dan hujatan yang banyak dialamatkan padanya terkait dengan penyakit yang sedang ia hadapi.
Lalu, seperti apa sosok Kartika Putri sebenarnya? Simak inilah profil dan biodata Kartika Putri selengkapnya.
Profil Kartika Putri
Nama Kartika Putri pertama kali mencuat di benak publik saat ia memandu acara olahraga di salah satu stasiun televisi swasta. Wanita kelahiran Palembang pada 20 Januari 1991 ini dikenal dengan kecantikan dan keberaniannya tampil dalam gaya yang seksi di depan kamera.
Perjalanan karier Kartika tercatat sejak ia debut di dunia hiburan lewat sinetron “Hidayah” yang tayang pada tahun 2005-2007. Keberhasilannya juga terlihat ketika ia menjadi bagian dari acara televisi “Rejeki Malam” pada tahun 2011 dan “Kakek Kakek Narsis” pada tahun 2012, di mana perannya sebagai pengasuh pemeran kakek membuatnya semakin dikenal lewat logat khas Tegalnya.
Berkat bakat aktingnya, Kartika kemudian merambah dunia layar lebar dengan debutnya dalam film “Ada Kamu, Kamu Ada” produksi Maxima Pictures pada tahun 2012. Dalam waktu yang sama, ia juga mendapat tawaran untuk berperan dalam beberapa film horor seperti “Nenek Gayung”, “Tali Pocong Perawan”, dan “Perempuan di Rumah Angker”.
Kisah asmara Kartika dengan artis Ricky Perdana pernah menjadi sorotan, namun hubungan mereka berakhir setelah tiga tahun. Selain itu, spekulasi tentang pernikahannya dengan pria bule pada tahun 2014 juga terbantahkan oleh Kartika.
Pada tahun 2018, Kartika membuat keputusan berani dengan memutuskan untuk memakai hijab. Langkah ini diikuti dengan pernikahannya dengan Habib Usman pada tahun yang sama. Dari pernikahannya dengan Habib Usman, Kartika dikaruniai dua orang putri, sementara ia juga memiliki tiga anak sambung dari pernikahan suaminya sebelumnya.
Sejak memutuskan berhijab, Kartika sering mendapat kepercayaan sebagai pembawa acara program-program Islami, termasuk “Islam itu Indah” (2020), “Ramadan I’m In Love” (2020), dan “Cinta Ramadan” (2023).
Namun, tidak semua perjalanan Kartika diliputi dengan kejayaan. Pada tahun 2021, ia tersandung dalam kasus kontroversi dengan dokter selebriti Richard Lee terkait pencemaran nama baik atas kritik yang dilontarkan dokter Richard terhadap produk skincare milik Kartika.
Dengan segala liku-liku perjalanan hidupnya, Kartika Putri telah menjadi inspirasi bagi banyak orang, baik dalam karier, agama, maupun kehidupan pribadi. Perubahan yang ia lakukan tidak hanya mencerminkan transformasi fisik, tetapi juga transformasi jiwa yang menginspirasi banyak orang untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna dan berarti. (*)
