Jabaran.id – Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Tazkia Intan Permata menggelar Program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dengan fokus pada tata rias Sunda Putri. Program ini merupakan bagian dari inisiatif Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang diadakan di lokasi LKP tersebut, berlokasi di Komplek BSI 2, Jalan Ar Rafah, Blok D2, No. 31, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok.
Acara pembukaan PKK ini dihadiri oleh sejumlah pejabat terkait, termasuk Kabid PAUD Diknas di Dinas Pendidikan Kota Depok, Suhyana, Kasi Dikmas Sugeng Kusnadi, dan Penilik Kota Depok, Muhammad Sumardi. Total peserta yang mengikuti program ini mencapai 20 orang, berasal tidak hanya dari Kota Depok tetapi juga dari Jakarta.
Menurut Suparmi, pemilik LKP Tazkia Intan Permata, kegiatan PKK ini dilaksanakan setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 16.00 dengan total 208 jam pembelajaran, yang berlangsung selama 32 hari.
“Kegiatan PKK kali ini difokuskan pada pengajaran tata rias Sunda Putri, dimulai dari pengenalan teknik make up, praktik make up, perawatan rambut, hingga penataan busana dan aksesori,” jelas Suparmi.
Salah satu tantangan utama dalam PKK kali ini adalah sesuai dengan sasaran rambut dan alis yang memenuhi standar.
“Ini adalah bagian yang paling menantang bagi peserta, karena membutuhkan ketelitian yang tinggi untuk mencapai hasil yang diinginkan,” tambah Suparmi.
Selain keterampilan teknis, penting juga bagi peserta untuk menguasai etika dan berimprovisasi dalam merias wajah dengan berbagai jenis karakteristik kulit dan bentuk wajah.
“Program ini tidak hanya tentang merias wajah, tetapi juga melatih peserta untuk memiliki wawasan yang luas dalam konteks tata rias,” imbuhnya.
Sebagai bagian dari persiapan menjelang ujian, akan dilakukan pemantapan selama tiga hari untuk mereview semua materi yang telah dipelajari.
“Kami berharap semua peserta akan siap secara kompeten saat diuji oleh tim asesor pada akhir program,” tutup Suparmi optimis.
Dengan demikian, PKK di LKP Tazkia Intan Permata tidak hanya menjadi wadah untuk pembelajaran teknis, tetapi juga mengedepankan nilai-nilai profesionalisme dan kreativitas dalam dunia tata rias modern. (*)
