Jabaran.id – Sony akhirnya secara resmi meluncurkan PS5 Pro pada 7 November 2024. Meski menjadi kabar baik bagi gamer di berbagai belahan dunia, sayangnya, penggemar PlayStation di Indonesia harus menelan kekecewaan. Konsol generasi terbaru ini tidak akan tersedia di Tanah Air. Apa penyebabnya?
Sony mengonfirmasi bahwa keterbatasan regulasi frekuensi nirkabel menjadi alasan utama absennya PS5 Pro di Indonesia. “PS5 Pro akan diluncurkan secara global, namun tidak akan tersedia di negara-negara yang belum menyetujui pita nirkabel 6GHz yang digunakan di IEEE 802.11be (Wi-Fi 7),” ujar perwakilan Sony PlayStation, Minggu (10/11/2024).
Negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand bisa menikmati perilisan PS5 Pro karena telah mendukung pita nirkabel yang dibutuhkan oleh teknologi WiFi 7. Selain itu, Korea Selatan, Taiwan, dan Hong Kong juga menjadi wilayah yang masuk dalam daftar perilisan global PS5 Pro. Indonesia, yang hingga saat ini belum menetapkan regulasi penggunaan frekuensi 6GHz, terpaksa harus menunggu hingga regulasi tersebut diterapkan.
Wi-Fi 7, yang menjadi salah satu fitur unggulan PS5 Pro, menggunakan frekuensi 6GHz untuk memberikan kecepatan transfer data yang lebih tinggi dan latensi yang lebih rendah. Teknologi ini ideal untuk gaming beresolusi tinggi dan pengalaman online yang lebih mulus. Meski demikian, frekuensi ini masih belum diatur di banyak negara, termasuk Indonesia.
Padahal, PS5 Pro sebenarnya tetap bisa menggunakan teknologi Wi-Fi generasi sebelumnya atau koneksi kabel LAN Gigabit yang lebih stabil. Namun, absennya dukungan Wi-Fi 7 membuat pengalaman gaming pada konsol ini mungkin tidak seoptimal di negara-negara yang sudah mendukung frekuensi 6GHz.
Dalam hal spesifikasi, PS5 Pro menawarkan peningkatan yang signifikan dibandingkan versi pendahulunya. Berdasarkan buku manual yang dipublikasikan oleh Digital Foundry, konsol ini menggunakan prosesor AMD Ryzen Zen 2 dengan 8 core dan 16 thread. Prosesor ini dirancang untuk mendukung performa multitasking dan gaming yang lebih baik, terutama pada game dengan grafis berat.
Dari segi grafis, PS5 Pro dilengkapi dengan chip grafis berbasis arsitektur RDNA yang mampu memberikan kekuatan komputasi sebesar 16,7 teraflops. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan PS5 original yang hanya memiliki performa 10,23 teraflops. Peningkatan ini memungkinkan gamer untuk menikmati visual yang lebih realistis dan gameplay yang lebih mulus, terutama pada game yang mendukung teknologi ray tracing.
PS5 Pro juga dilengkapi dengan VRAM sebesar 16GB GDDR6, yang digunakan untuk meningkatkan performa grafis secara signifikan. Sementara itu, RAM sebesar 2GB DDR5 dikhususkan untuk mengelola tugas-tugas non-gaming, seperti aplikasi latar belakang atau manajemen sistem.
Untuk penyimpanannya, PS5 Pro hadir dengan SSD kustom berkapasitas 2TB, dua kali lipat dari PS5 versi sebelumnya. Ini memungkinkan waktu loading yang lebih cepat dan kapasitas yang lebih besar untuk menyimpan game-game berukuran besar.
Namun, dengan performa yang lebih tinggi, PS5 Pro juga memiliki konsumsi daya yang lebih besar, yaitu mencapai 390W pada penggunaan maksimal. Meskipun demikian, Sony memastikan bahwa angka ini adalah batas maksimal dan konsol tidak akan terus-menerus menggunakan daya sebesar itu selama penggunaan normal.
Salah satu daya tarik utama PS5 Pro adalah kemampuannya untuk menjalankan game dengan kualitas grafis yang lebih baik dan frame rate yang lebih tinggi. Sony PlayStation telah mengonfirmasi bahwa ada 55 game yang langsung mendukung peningkatan hardware di PS5 Pro. Berikut adalah beberapa judul game yang akan menawarkan pengalaman bermain yang lebih optimal di PS5 Pro:
– Alan Wake 2
– Assassin’s Creed Mirage
– Baldur’s Gate 3
– Call of Duty: Black Ops 6
– Diablo IV
– Dragon’s Dogma 2
– EA Sports FC 25
– Final Fantasy VII Rebirth
– God of War Ragnarök
– Hogwarts Legacy
– Marvel’s Spider-Man 2
– Resident Evil 4
– Star Wars: Jedi Survivor
– The Last of Us Part I dan Part II Remastered
Dengan peningkatan performa yang ditawarkan oleh PS5 Pro, game-game tersebut diharapkan mampu memberikan grafis yang lebih tajam, waktu loading yang lebih singkat, serta gameplay yang lebih lancar. Teknologi ray tracing yang lebih baik juga akan meningkatkan efek pencahayaan dan bayangan, memberikan pengalaman bermain yang lebih imersif bagi gamer.
Meski gamer di Indonesia harus menunggu regulasi frekuensi 6GHz disetujui, para penggemar PlayStation tetap memiliki harapan. Jika regulasi ini segera diterapkan, PS5 Pro kemungkinan besar bisa masuk pasar Indonesia tanpa perlu penyesuaian lebih lanjut. Selain itu, gamer yang sudah memiliki PS5 original masih bisa menikmati banyak judul game terbaru yang dirilis untuk PS5, meskipun tanpa peningkatan performa yang ditawarkan oleh PS5 Pro.
Di sisi lain, bagi mereka yang ingin merasakan performa maksimal PS5 Pro, opsi menggunakan koneksi LAN Gigabit masih tersedia, yang dapat menawarkan kecepatan internet yang lebih stabil dan pengalaman gaming yang lebih baik. (*)