Jabaran.id – Pura Widya Dharma Karya Tunas Global menghadirkan inovasi dalam kegiatan keagamaan melalui program baru bertajuk Siswa Bercerita Agama. Program yang dilaksanakan setiap Jumat ini melibatkan siswa-siswi Hindu dari Sekolah Nasional Plus (NP) Tunas Global untuk memperdalam nilai-nilai agama Hindu secara kontekstual melalui presentasi dan diskusi.
Program ini menjadi inisiatif dari Penanggungjawab Pura Widya Dharma Karya, Kadek Budhi Aryawan, bersama guru agama Hindu Tunas Global, Suripto. Kadek menjelaskan bahwa program ini dirancang agar siswa dapat belajar nilai-nilai keagamaan dengan pendekatan yang lebih relevan dengan kehidupan sehari-hari.
“Kalau di Pura-Pura lain biasanya ada Dharma Wacana setiap persembahyangan bersama, di Pura Widya Dharma Karya Tunas Global, siswa berlatih presentasi dan berdiskusi dengan teman-temannya. Mereka memilih sendiri topik yang ingin mereka jelaskan,” ujar Kadek Budhi Aryawan.
Kegiatan perdana program ini dipandu oleh Gayatri, siswa kelas 2 Grahambell dari SD Nasional Plus (NP) Tunas Global. Dalam presentasinya, Gayatri membahas salah satu materi pelajaran agama Hindu sambil mengaitkannya dengan pengalaman pribadinya, baik di rumah maupun di sekolah.
“Anak-anak menjelaskan satu topik singkat dari materi pelajaran agama, tetapi mereka juga menceritakan pengalaman pribadi yang relevan. Jadi, tidak hanya teori, tapi ada aplikasi nyata dalam kehidupan mereka,” tambahnya.
Program Siswa Bercerita Agama memiliki beberapa tujuan utama, membantu siswa memahami nilai-nilai keagamaan dengan cara yang kontekstual dan relevan, meningkatkan literasi siswa, tidak hanya dalam aspek membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan berbicara di depan umum dan berdiskusi.
“Kegiatan ini melatih siswa agar lebih percaya diri menyampaikan pemikiran mereka. Diskusi yang muncul dari presentasi juga membuka wawasan teman-temannya,” katanya.
Program ini mendapatkan sambutan hangat dari para siswa. Kadek membagikan momen ketika siswa dari kelas yang lebih tinggi merasa termotivasi setelah melihat adik kelas mereka tampil percaya diri.
“Kemarin ada kakak kelas yang berkata, ‘Persembahyangan selanjutnya aku boleh yang maju ya.’ Itu menunjukkan bahwa program ini bukan hanya melibatkan siswa secara individu, tapi juga menciptakan inspirasi bagi siswa lain,” ungkap Kadek.
Guru agama Hindu, Suripto, juga memuji inisiatif ini sebagai langkah yang tepat dalam membangun karakter siswa melalui pendekatan berbasis pengalaman. Ia berharap program ini dapat menjadi tradisi baru yang memperkaya kegiatan keagamaan di Pura Widya Dharma Karya Tunas Global.
Melalui program Siswa Bercerita Agama, Pura Widya Dharma Karya Tunas Global tidak hanya menjadi tempat persembahyangan, tetapi juga ruang belajar yang interaktif bagi siswa untuk menggali, memahami, dan mempraktikkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari. (*)