Jabaran.id – Pemerintah Provinsi Jawa Barat, melalui Dinas Pendidikan setempat, mengeluarkan kebijakan terkait pelaksanaan study tour bagi sekolah-sekolah di wilayahnya. Kebijakan ini menegaskan bahwa study tour hanya diperbolehkan di dalam wilayah Jawa Barat, dengan penekanan pada destinasi lokal di Kota Depok sebagai pilihan utama. Langkah ini diambil untuk mendukung perekonomian daerah sekaligus menghindari beban finansial yang berlebihan bagi orang tua siswa.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Siti Chaerijah Aurijah, menjelaskan, study tour sekolah harus menyesuaikan dengan kebijakan Provinsi Jawa Barat. Kegiatan ini tetap diperbolehkan selama destinasi yang dipilih berada di wilayah Jawa Barat.
“langkah lebih baik jika destinasi study tour berada di Kawasan Kota Depok saja. Intinya, study tour tidak boleh menjadi kegiatan yang wajib dan memberatkan orang tua,” terangnya.
Kebijakan ini mendapat dukungan penuh dari Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Depok, Sumarno. Menurutnya, study tour dengan destinasi lokal tidak hanya bermanfaat bagi siswa, tetapi juga dapat menggerakkan perekonomian wilayah.
“Kalau melihat dari semangatnya, ini sangat bagus. Study tour lokal bisa menggerakkan ekonomi wilayah, sehingga perekonomian di Jawa Barat bisa lebih baik. Destinasi di Jawa Barat sudah lengkap, mulai dari pantai, gunung, hingga wisata budaya. Potensi alamnya pun sangat kaya dan bisa dijadikan pilihan wisata,” ujar Sumarno.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan bahwa sanksi akan dikenakan bagi sekolah-sekolah yang nekat melaksanakan study tour ke luar Provinsi Jawa Barat.
“Sekolah yang mengadakan study tour ke luar provinsi dianggap melanggar Surat Edaran yang dikeluarkan pada masa Penjabat Gubernur Jabar, Bey Machmudin,” tegas Dedi.
Surat Edaran tersebut mengatur bahwa seluruh kegiatan study tour harus dilaksanakan di dalam wilayah Jawa Barat untuk mendukung kebijakan pemulihan ekonomi lokal pascapandemi.
Kebijakan ini juga bertujuan untuk mengurangi beban finansial orang tua siswa. Dengan memilih destinasi lokal, biaya transportasi dan akomodasi dapat ditekan, sehingga study tour menjadi lebih terjangkau bagi seluruh kalangan. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan rasa cinta tanah air dan kebanggaan terhadap kekayaan alam serta budaya lokal Jawa Barat.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat berharap, dengan adanya kebijakan ini, study tour tidak hanya menjadi kegiatan rekreasi semata, tetapi juga sarana edukasi yang mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. (*)
