Jabaran.id, Depok – Tidur merupakan salah satu kebutuhan vital manusia, tak terkecuali bagi anak. Tidur adalah aktivitas utama otak sepanjang awal perkembangan. Sama seperti Sleep training menjadi salah satu pola asuh yang diterapkan oleh banyak orang tua kepada anak. Pola asuh ini adalah dengan membiasakan anak untuk tidur terpisah dari orang tuanya sejak usia dini, bahkan bayi.
Menurut Dokter Deva Putriane, sleep traning memiliki banyak tujuan yang pertama supaya ibu tidak lelah, terutama untuk ibu rumah tangga juga working mom yang sudah bangun sejak pagi menyiapkan semua kemudian berangkat kerja begitupun ibu rumah tangga yang mengurus segala hal. Diharapkan anak yang sleep training anaknya akan bangun pagi dengan segar dan ibu bisa memikirkan hal lain seperti masak apa, stimulasi apa yang dilakukan untuk anak, tujuan utamanya. Ibunya bisa relaks punya waktu untuk metime, orangtua punya waktu berdua untuk deep talk.
Tujuan lain dengan sleep training ini adalah untuk anaknya sendiri pada malam hari ada growth hormon yang support anak dimana akan didapatkan pada malam hari. Manfaat tidur malam tidak bisa digantikan dengan tidur siang. Tujuannya berat dan tinggi badan anak stabil dan melesat.
Otomatis dengan anak tidur nyenyak pada malam hari ketika pada bangun pagi nafsu makan akan lebih baik badannya akan segar. Dimalam hari anak-anak butuh support growth hormon yang keluar di pukul 00.00 hingga 01.00 dini hari. Tidak semua anak tidur malam hari mendapatkan growth hormon, apalagi tidurnya bangun-bangun terus.
“Anak yang disupport growth hormon syaratnya harus mengalami deep sleep,” terang wanita yang juga dikenal sebagai konselor laktasi ini.
Dalam wawancaranya bersama Doodle Exclusive Baby Care, Dokter Deva Putriane, menerangkan bagaimana anak mengalami deep sleep yang pasti tidak nenen, tidak bangun karena pipis, harus 3 jam siklus anak mulai tidur atau jam 8 malam sudah masuk kamar dan jam 9 sudah mulai tidur.
Tujuannya selain orangtuanya fresh, tidak mikir, tidak lelah apalagi ibu-ibu yang kurang istirahat jadi marah-marah dan anak-anak bisa mengalami berat badan yang stabil.
Mengatur pola tidur anak mulai anak usia 3 bulan pelan-pelan menerapkan sleep training. Semakin cepat diterapin sleep training membentuk kebiasaan sejak dini atau bayi mulai usia 2 hingga 3 bulan lebih mudah daripada mengatur anak yang lebih besar. Mengatur pola tidur dengan membentuk rutinitas tidur anak seperti sebelum tidur pijat anak, matikan lampu, pakaian baju yang nyaman tidak terlalu tebal, memberikan asupan yang cukup supaya anak kenyang dan tidak rewel. Ajarin anak saat situasi ini berarti sudah waktunya untuk tidur.
“Tidak sebentar-sebentar digendong, padahal tidak selamanya anak nangis karena lapar, tetapi bisa jadi karena diapersnya penuh,” ungkapnya.
Disisi lain, wanita Bernama lengkap Deva Putriane ini menerangkan metode yang dipakai saat sleep training yang pertama adalah orangtua sudah siap atau belum, karena anak akan rewel. Kalau orangtua sudah siap buatlah rutinitas terlebih dahulu, biasakan anak tidur tanpa dorongan, tanpa gendongan, tanpa nenen. Kalau misalnya masih bangun, anak yang baru saja dilatih sleep training langsung berhasil dan membutuhkan waktu berbulan-bulan.
Setiap anak berbeda-beda untuk keberhasilan sleep training, semua jawaban keberhasilan bergantung pada orangtua. Semakin konsisten semakin tertib akan semakin cepat berhasilnya metode sleep training ini.
Kondisi khusus menunda anak untuk melakukan sleep training apabila saat berat badan anak tidak stabil, atau baru dalam kondisi sakit.
“Kalau usia dibawah 6 bulan masih fokus menaikan berat badan, justru pada anak yang berusia diatas 6 bulan sangat baik untuk melakukan sleep training karena bisa stabil dan menaikan berat badan,” tandasnya.
Wanita yang merupakan seorang instruktur pijat bayi ini menuturkan langkah-langkah supaya berhasil dalam sleep training dilakukan kerjasama antara orangtua, niat dari orangtua untuk bangun malam.
Sebelum tidur melakukan rutinitas memandikan anak sebelum tidur supaya segar badannya, dipakaian dengan pakaian yang disesuaikan dengan cuaca, sebelum tidur mematikan lampu, berikan pijatan 30 menit sebelum tidur yang membantu anak lebih relaks supaya tidur anak lebih nyenyak.
Perhatikan suhu ruangan, pastikan suhu tidak terlalu panas dan terlalu dingin suhu ACnya jangan sampai 16 derajat celcius.
Pastikan orangtua tidak memainkan handphone atau menonton televisi, usahakan tidak melakukan aktivitas didalam kamar. Ketika anak bangun pada malam hari tepok-tepok dan berikan air putih.
Perhatikan pula asupan makanan anak pada siang hari, karena anak akan bangun dimalam hari akibat lapar. Apabila masih bermasalah pada urusan makan, selesaikan dahulu baru melakukan sleep training.
Penggunaan gadget juga akan mempengaruhi kualitas tidur anak. Karena anak yang kecanduan gadget tidak mau tidur siang.
Diakhir perbincangannya, Dokter Deva Putriane, berpesan sebelum memulai sleep training siapkan diri sebagai orangtua untuk melakukannya. Sleep training dilakukan bukan untuk menyiksa, justru sleep training untuk tumbuh kembang anak yang optimal.
Otomatis dengan tidur yang berkualitas, tidur nyenyak, tidur cukup akan meningkatkan nafsu makan sehingga bisa membuat stabil untuk berat dan tinggi badannya. Justru anak yang tidak menerapkan sleep training anak yang kurang tidur, tidurnya malam terus, tidur bangun-bangun membuat anak kelelahan menjadi malas makan.
“Support orang sekitar juga menjadi salah satu keberhasilan sleep training pada anak, ” tutupnya.(*)