Jabaran.id – Transformasi menjadi lebih baik dan bermanfaat dilakukan SMP Cakra Kanaka. Kini tidak hanya ingin memberikan Pendidikan dengan biaya yang ringan, tetapi SMP yang berlokasi di Jalan Kembang Beji, No.55, Kecamatan Beji, Kota Depok tersebut, kini siap juga untuk memberikan Pendidikan yang layak untuk anak-anak inklusi.
Ketua Yayasan Pendidikan Islam Tarbiyah Islamiyah (Yapistaris), Rita Hanafie mengatakan, intinya dalam program ini, yakni untuk memberikan pendidikan kepada setiap anak. Itu sesuai dengan Undang- Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat 1 yakni setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
“Masih banyak orang tua yang memiliki anak inklusi terkendala dengan biaya pendidikannya yang cukup mahal untuk anaknya. Oleh karena itu, kami hadir untuk menjadi solusi akan hal tersebut,” ucapnya.
Rita menjelaskan, tentunya untuk bisa memberikan pendidikan yang terbaik untuk siswa inklusi, harus ada komunikasi yang baik terlebih dahulu dengan orang tuanya. Harus ada sepemahaman dalam pendidikan anak, sehingga antara pendidikan di sekolah dan di rumah bisa saling mendukung.
Jadi, tidak hanya memberikan edukasi untuk siswa inklusi saja, tetapi SMP Caakra Kanaka juga focus untuk memberikan edukasi kepada orang tuanya, tentang bagaimana mendampingi dan mendidik anaknya. Karena pendidikan yang utama dan pertama adalah dari orang tua siswa.
“Untuk biaya, nantinya akan dilakukan komunikasi dengan orang tua. Karena, intinya bukan hanya tentang biaya, tetapi adalah memberikan pendidikan untuk anaknya terlebih dahulu,” terangnya.
Rita menuturkan, nantinya di setiap kelas akan berisikan 10-15 siswa yang di dalamnya ada dua guru yang mengajar. Salah satu dari guru tersebut adalah shadow teacher untuk anak inklusi, sehingga bisa memberikan pendidikan yang tepat untuk anak tersebut. Bahkan, ada juga layanan theraphy khusus inklusi dan ruang pengembangan minat dan bakat.
Pendidikan yang diberikan untuk siswa inklusi akan ditempatkan dalam satu ruangan dengan siswa lainnya. Ini untuk memberikan pandangan yang sama antara siswa inklusi dan siswa lainnya. Jadi, meskipun diberikan pendidikan khusus, tetapi mereka akan coba diberikan kesetaraan dalam bersosialisasi dengan siswa lainnya. Begitu pula dengan siswa yang lainnya, mereka jadi belajar bagaimana berinteraksi dengan siswa inklusi.
“Intinya adalah memberikan pendidikan untuk siswa inklusi tentang bertanggungjawab terhadap diri sendiri dan dia menjadi siswa yang mandiri,” katanya. (*)