Jabaran.id – SMP Nasional Plus (NP) Tunas Global menggelar kegiatan Literasi Budaya Global yang diikuti oleh seluruh siswa dari kelas VII, VIII, dan IX. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mendalami berbagai macam budaya serta tradisi dari berbagai negara di dunia. Acara yang digelar di lingkungan sekolah ini mendapat apresiasi positif dari para siswa dan guru, karena tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga menghadirkan pengalaman interaktif yang menyenangkan.
Kepala SMP NP Tunas Global, Prawidi Wisnu Subroto, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk membuka wawasan siswa terhadap keragaman budaya global.
“Kegiatan Literasi Budaya Global ini merupakan salah satu upaya kami untuk memperkenalkan siswa pada berbagai tradisi dan budaya dari berbagai belahan dunia. Dengan memahami perbedaan, kami berharap siswa dapat tumbuh menjadi generasi yang toleran dan menghargai keragaman,” ujar Prawidi.
Salah satu rangkaian acara yang menarik perhatian adalah sesi “Rebut Aku”, yang terinspirasi dari tradisi Jawa bernama “bubak kawah”. Dalam tradisi aslinya, bubak kawah merupakan ritual rebutan untuk mengambil rezeki. Namun, di SMP NP Tunas Global, konsep ini dimodifikasi menjadi ajang kompetisi menjawab pertanyaan.
“Bedanya, di bubak kawah yang seharusnya rebutan mengambil rezeki, di sini siswa menjawab pertanyaan untuk mendapatkan rezeki berupa hadiah,” jelas Prawidi. Kegiatan ini tidak hanya seru, tetapi juga mendorong siswa untuk berpikir kritis dan bekerja sama.
Selain itu, kegiatan Literasi Budaya Global juga menampilkan pertunjukan barongsai, yang merupakan bagian dari budaya Tionghoa. Pertunjukan ini disaksikan bersama oleh siswa TK dan SD NP Tunas Global, menciptakan momen kebersamaan dan kegembiraan.
“Menonton pertunjukan barongsai bersama-sama dengan siswa TK dan SD merupakan salah satu cara kami memperkenalkan budaya Tionghoa kepada siswa sejak dini. Ini juga menjadi momen untuk mempererat hubungan antarjenjang di lingkungan sekolah,” tambah Prawidi.
Kegiatan Literasi Budaya Global ini menjadi bukti komitmen SMP Nasional Plus Tunas Global dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan berwawasan global. Melalui kegiatan semacam ini, diharapkan siswa tidak hanya memiliki pengetahuan akademis yang mumpuni, tetapi juga memiliki pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai kebhinekaan dan toleransi.
Dengan suksesnya acara ini, Prawidi Wisnu Subroto berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di masa mendatang.
“Kami berencana untuk menjadikan Literasi Budaya Global sebagai agenda tahunan sekolah. Ini adalah langkah kecil kami untuk membentuk generasi muda yang siap menghadapi tantangan global dengan sikap yang terbuka dan menghargai perbedaan,” tutupnya.
SMP Nasional Plus Tunas Global adalah salah satu lembaga pendidikan yang memiliki slogan Sekolah Keberagaman. Sekolah ini menekankan pada pengembangan karakter, keterampilan, dan pengetahuan siswa agar siap bersaing di tingkat internasional. (*)