Jabaran.id – Dalam rangka meningkatkan kompetensi siswa sesuai dengan nilai-nilai Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), SMPN 2 Depok menggelar kegiatan proyek berbasis tematik yang melibatkan seluruh siswa dari kelas VII hingga IX. Kegiatan ini berlangsung serentak di lapangan sekolah, dengan setiap kelas mengusung tema yang berbeda sesuai dengan tingkatannya.
“Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini bertujuan untuk mengembangkan karakter, kreativitas, serta kemampuan berpikir kritis siswa. Setiap kelas memiliki tema yang spesifik dan relevan dengan kebutuhan zaman,” ujar Wakil Kesiswaan SMPN 2 Depok, Cucu Latifah.
Kelas VII: Gaya Hidup Berkelanjutan dan Bangunlah Jiwa Raganya
Siswa kelas VII mengusung tema Gaya Hidup Berkelanjutan dan Bangunlah Jiwa Raganya, yang berfokus pada pengelolaan sampah dan pemanfaatan barang bekas. Dalam proyek ini, siswa diajak untuk menciptakan karya dari bahan yang tidak terpakai, sehingga memiliki nilai guna dan bahkan nilai ekonomi.
“Siswa kami belajar mengolah barang yang awalnya tidak berguna menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai jual. Mereka berkreasi dengan bahan bekas dan menghasilkan produk yang kreatif serta ramah lingkungan,” jelas Cucu.
Dalam stand-stand pameran, siswa memamerkan berbagai hasil karya mereka, mulai dari kerajinan tangan hingga produk inovatif yang dihasilkan dari barang bekas. Selain itu, mereka juga memberikan penjelasan kepada pengunjung tentang proses kreatif yang dilalui, mulai dari pengumpulan bahan hingga produk akhir yang bisa dipasarkan.
Kelas VIII: Kewirausahaan Melalui Market Day
Sementara itu, siswa kelas VIII mengangkat tema Kewirausahaan dengan mengadakan kegiatan Market Day. Dalam kegiatan ini, siswa belajar berjualan berbagai produk, seperti makanan, minuman, hingga barang kerajinan tangan.
“Market Day ini menjadi ajang bagi siswa untuk belajar berwirausaha secara langsung. Mereka tidak hanya menjual produk, tetapi juga belajar berkomunikasi dengan konsumen, menentukan harga jual, hingga membuat strategi pemasaran dan promosi,” tutur Cucu.
Kegiatan ini memberikan pengalaman berharga bagi siswa dalam memahami dinamika dunia usaha. Mereka diajak untuk berpikir kreatif dalam mempromosikan produk, menawarkan kepada konsumen, serta mengelola transaksi jual beli secara mandiri. Dengan demikian, siswa tidak hanya belajar teori kewirausahaan, tetapi juga praktik langsung di lapangan.
Kelas IX: Rekayasa Teknologi dan Suara Demokrasi
Untuk siswa kelas IX, tema yang diusung adalah Rekayasa Teknologi dan Suara Demokrasi. Proyek ini memberikan pemahaman mendalam tentang sistem demokrasi, baik dari segi teori maupun praktik.
“Siswa kelas IX kami diajak untuk memahami sistem demokrasi secara menyeluruh. Mereka mempelajari teori demokrasi di kelas, kemudian mempraktikkannya melalui simulasi pemilihan umum yang melibatkan seluruh siswa,” ujar Cucu.
Dalam simulasi tersebut, siswa berperan sebagai pemilih, panitia pemilu, hingga calon pemimpin. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya partisipasi aktif dalam demokrasi serta bagaimana proses demokrasi berjalan secara transparan dan adil.
Kegiatan P5 di SMPN 2 Depok tidak hanya memberikan ruang bagi siswa untuk menunjukkan kreativitas mereka, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kemandirian, kerja sama, dan tanggung jawab. Setiap siswa mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan komunikasi, berpikir kritis, dan berinovasi sesuai dengan tema yang diusung.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap siswa dapat mengasah kreativitas, kemandirian, dan kemampuan mereka dalam bekerja sama. Selain itu, mereka juga diharapkan mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” pungkas Cucu Latifah.
Proyek tematik ini merupakan salah satu bentuk implementasi Kurikulum Merdeka yang diterapkan di SMPN 2 Depok. Dengan berbagai kegiatan yang melibatkan langsung siswa, sekolah berharap dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter kuat dan siap menghadapi tantangan di masa depan. (*)
