Jabaran.id – SMPN 26 Depok terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui program Adiwiyata. Salah satu inovasi unggulan yang diterapkan di sekolah ini adalah budikdamber atau budi daya ikan dalam ember, yang menjadi bagian dari upaya menciptakan lingkungan sekolah yang hijau, sehat, dan berdaya guna.
Kepala SMPN 26 Depok, Ahmad Sujai menjelaskan, Budikdamber merupakan metode sederhana dalam budi daya ikan yang tidak memerlukan lahan luas, sehingga cocok diterapkan di lingkungan sekolah. Selain memanfaatkan lahan terbatas, sistem ini juga mengajarkan siswa tentang keberlanjutan lingkungan serta ketahanan pangan.
“Dengan metode ini, siswa tidak hanya belajar teori tentang ekosistem dan siklus air, tetapi juga langsung mempraktikkan bagaimana cara memelihara ikan dengan sistem resirkulasi sederhana,” katanya.
Sujai menjelaskan bahwa program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya lingkungan, tetapi juga membangun karakter peduli dan tanggung jawab terhadap alam.
“Budikdamber merupakan bentuk nyata dari pembelajaran berbasis proyek yang melibatkan siswa secara langsung. Harapannya, mereka tidak hanya memahami konsepnya, tetapi juga menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Selain itu, program ini juga mendapat dukungan dari para guru dan tenaga kependidikan yang berperan aktif dalam membimbing siswa dalam merawat ikan serta memanfaatkan hasil panennya. Ikan yang dibudidayakan, seperti lele dan nila, nantinya dapat dikonsumsi atau dijual untuk mendukung kegiatan sekolah lainnya.
Sebagai bagian dari program Adiwiyata, SMPN 26 Depok juga mengintegrasikan konsep ramah lingkungan dalam berbagai aspek kegiatan belajar mengajar. Mulai dari pengelolaan sampah, penghijauan, hingga penghematan energi menjadi fokus utama dalam menciptakan budaya cinta lingkungan di sekolah.
Dengan adanya inovasi budikdamber ini, diharapkan siswa SMPN 26 Depok semakin peduli terhadap lingkungan serta mampu mengembangkan kreativitas mereka dalam menciptakan solusi sederhana bagi keberlanjutan ekosistem. Sekolah pun optimis bahwa program ini akan memberikan dampak positif, tidak hanya bagi lingkungan sekolah, tetapi juga bagi masyarakat sekitar. (*)
