Jabaran.id – Dalam pembelajaran kurikulum Deep Learning, Siswa SMP At-tawwaabiin di Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos, Kota Depok membongkar celengan amal yang dikumpulkan selama setahun untuk berbagi keberkahan Ramadan ke marbot Masjid, yatim dan duafa.
Diketahui, SMP At-Tawwaabiin menyambut Ramadan dengan melatih siswa dan siswi untuk menabung selama satu tahun, yang nanti hasilnya akan disumbangkan dalam bentuk bantuan ke marbot Masjid, yatim dan duafa.
Kepala SMP At-Tawwaabiin Kota Depok, Atikah menjelaskan kegiatan ini sudah delapan kali diselenggarakan atau sejak 2017. Dan tujuannya untuk mengembangkan sikap sosial serta membangkitkan rasa empati anak-anak.

“Alhamdulilah semua stakeholder mendukung acara ini, mulai dari orang tua, guru, hingga anak-anak,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Rabu, 19 Maret 2025.
Atikah menjelaskan setahun yang lalu para siswa mempunyai celengan amal yang dikumpulkan dan menjelang Ramadan celengan tersebut dibuka untuk dihitung. Setelah itu hasilnya dibagi untuk apa dan apanya.
“Hasil dari celengan itu disalurkan bagi duafa, janda, dan apresiasi untuk marbot masjid. Bagi yatim sasarannya ada dua kategori, pertama yatim dari luar sekolah, dan yatim yang ada di sekolah,” paparnya.
Adapun dana yang terkumpul dari celengan amal para siswa sebesar Rp19.600.000. dan untuk bingkisan jumlahnya 42, serta menyalurkan ke masjid untuk diberikan dalam bentuk santunan kepada anak yatim.
Teknis menabung yang para siswa lakukan dibeberkan Atikah, setiap anak mendapat diberikan celengan dari komite sekolah. Nantinya di rumah para siswa akan menabung di celengan tersebut.
“Awalnya ide ini muncul karena hati kami terketuk melihat kondisi marbot di masjid yang perlu diperhatikan. Dan kita ingin mengapresiasi untuk marbot. Sebelumnya kita berikan alat kebersihan masjid-masjid,” terang Atikah.
Atikah mengaku bangga dengan sikap kepedulian yang ditunjukan para siswa, pasalnya butuh kesabaran dan kedisiplinan dalam merawat kepedulian pada sesama, hingga akhirnya bisa berbagi pada umat yang membutuhkan.
Kurikulum Deep Learning dapat memperkuat keterampilan berpikir kritis dan analitis, serta membantu siswa untuk menghubungkan konsep antar mata pelajaran.
Pembelajaran ini juga menuntut keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar, mendorong mereka untuk berpikir kritis, berpartisipasi, dan mengeksplorasi.
Sementara itu, Siswa Kelas 8 SMP At-Tawwaabiin, Afifa Nada Faiza mengungkapkan, kegembiraannya bisa melakukan kegiatan sosial semacam ini. Lantaran biaya yang dihasilkan dari kemandirian para siswa.
“Alhamdulilah ini berlangsung setiap tahun. Tahun lalu saya nggak dateng ke sini tapi bantuannya dianterin ke rumah,” jelasnya.
Dirinya mengaku merasa terbantu dengan adanya kegiatan tersebut. Sebab yang diberikan adalah kebutuhan dasar sehari-hari.
“Harapan saya semua pada sehat. Kalau bisa setiap tahunnya tetap diadakan kegiatan semacam ini, sangat membantu warga setempat,” ucap Afifa