Jabaran.id, Depok – Tiga pekan setelah resmi dibuka Pemerintahan Kota Depok, animo warga untuk mengunjungi Taman Alun – Alun dan Hutan Kota Wilayah Barat atau lebih dikenal dengan Taman Albar di Kecamatan Sawangan dan Bojongsari semakin meningkat.
Dalam pantauan wartawan di lokasi, masyarakat dari berbagai golongan usia memadati setiap sudut taman yang dibangun di zaman kepemimpinan Mohamad Idris dan Imam Budi Hartono ini.
Ketua Pokdarwis Situ Tujuh Muara Daud Sulaiman mengatakan, antusiasme masyarakat yang berkunjung ke Taman Albar meningkat cukup pesat, terutama di masa liburan akhir pekan.
“Setiap hari selalu ramai pengunjung, tapi animo yang cukup pesat itu di akhir pekan,” kata Daud, Minggu, 20 Oktober 2024
Dia mengungkapkan, lonjakan pengunjung ini juga dipengaruhi faktor dibukanya akses jembatan gantung di atas Situ Tujuh Muara.
“Banyak warga yang swafoto di atas jembatan gantung yang baru dibuka ini,” tuturnya.
Tidak bisa dipungkiri, lanjut Daud dengan hadirnya Alun-alun dan Hutan Kota Wilayah Barat Kota Depok ditambah sudah dibukanya jembatan gantung, animo masyarakat Kota Depok dan sekitarnya sangat besar untuk hadir langsung ke lokasi.
“Kami melihatnya mungkin banyak yang penasaran dengan alun alun yang baru diresmikan Pemerintah Kota Depok ini. Terlebih dengan jembatan gantungnya.”
“Pastinya pengunjung ingin merasakan langsung datang dan melintas di jembatan tersebut, walaupun sekedar melintas atau selfie bersama kerabat dan teman lainnya,” terangnya.
Kata dia, berdasarkan data yang diterima dari UPT Taman Albar, pengunjung yang datang di hari Minggu ini menyentuh angka lebih dari 10 ribu pengunjung.
“Data terakhir ada 11 ribu lebih pengunjung untuk hari ini,” imbuhnya.
Dia menambahkan, tingginya animo masyarakat ini menjadi trend yang positif untuk warga sekitar.
Dampak positifnya antara lain, ada destinasi wisata terbarukan di Kota Depok khususnya di wilayah Bojongsari, serta membuka peluang usaha masyarakat.
“Dengan hadirnya taman ini diharapkan bisa meningkatkan kegiatan perekonomian warga masyarakat,” demikian Daud memungkas.
