Jabaran.id – Membangun hubungan yang harmonis antara sekolah dan orang tua siswa merupakan salah satu kunci menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif. Hal ini ditekankan oleh Kepala SMP Nasional Plus (NP) Tunas Global, Prawidi Wisnu Subroto, dalam paparannya tentang pentingnya komunikasi efektif antara guru dan orang tua. Menurutnya, orang tua adalah manusia yang perlu dipahami, dihargai, dihormati, dan diakui, termasuk dalam ekspresi ego mereka.
“Orang tua ingin merasa didengar dan dimengerti dalam peran dan tantangan yang mereka hadapi,” ujar Prawidi.
Ia menambahkan bahwa memahami orang tua sama seperti memahami manusia pada umumnya, yang membutuhkan pemahaman akan situasi atau kondisi tertentu, terutama yang berkaitan dengan anak mereka.
“Memberikan ruang berbicara dan menganggap apa yang disampaikan oleh mereka adalah sesuatu yang penting adalah bentuk penghargaan dan penghormatan,” jelasnya.
Namun, Prawidi juga mengingatkan bahwa dalam situasi tertentu, orang tua mungkin mengedepankan egonya. Oleh karena itu, tunjukkan sikap terbuka untuk berdialog dan mencari solusi bersama.
“Dengan pendekatan ini, diharapkan dapat membangun hubungan yang positif dan saling percaya, sehingga mengurangi konflik dan menciptakan suasana sekolah yang kondusif,” ucapnya.
Agar tidak salah dalam berkomunikasi dengan orang tua, Prawidi menekankan pentingnya kejujuran dan transparansi dari pihak guru. Guru harus jujur menyampaikan informasi tanpa berlebihan atau menutupi fakta. Selain itu, guru juga perlu menunjukkan rasa empati dengan memahami perasaan dan kepedulian orang tua terhadap anaknya.
“Gunakan sudut pandang yang lebih positif dan sampaikan dengan cara yang tidak bertele-tele atau ambigu,” tambahnya.
Prawidi juga menyarankan agar guru aktif mengajukan pertanyaan untuk memastikan tidak ada kesalahpemahaman. Setelah itu, berikan solusi yang konkret dengan melibatkan orang tua dalam mencari jalan keluar.
“Pendekatan ini tidak hanya membantu menyelesaikan masalah, tetapi juga memperkuat kolaborasi antara sekolah dan orang tua,” katanya.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip komunikasi yang baik, Prawidi yakin bahwa hubungan antara sekolah dan orang tua akan semakin erat.
“Hal ini akan bermanfaat untuk membangun hubungan yang positif dan saling percaya, sehingga mengurangi konflik dan akhirnya menciptakan suasana sekolah yang kondusif,” pungkasnya.
Pentingnya komunikasi efektif antara guru dan orang tua ini menjadi sorotan utama dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan saling memahami dan menghargai, diharapkan semua pihak dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik bagi siswa. (*)