Jabaran.id – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengumumkan bahwa perusahaan teknologi asal Rusia, Yandex, menyatakan minatnya untuk berinvestasi di Indonesia. Fokus investasi ini terutama di sektor infrastruktur digital dan pengembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), sebagai bagian dari langkah strategis untuk mendukung transformasi digital Indonesia.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, mengungkapkan bahwa rencana investasi ini merupakan hasil dari penguatan hubungan internasional Indonesia dengan berbagai negara, termasuk Rusia.
“Yandex merupakan salah satu dari sekian banyak perusahaan teknologi global yang tertarik berinvestasi di Indonesia. Ini merupakan tindak lanjut dari hubungan internasional kita dengan Rusia, juga dengan negara-negara lain seperti China, Amerika Serikat, dan Eropa. Banyak sekali pihak yang melihat potensi besar di Indonesia,” jelas Nezar.
Nezar menambahkan bahwa ketertarikan Yandex terhadap Indonesia didorong oleh proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dianggap menjanjikan di masa mendatang.
“Mereka melihat potensi ekonomi Indonesia sangat besar dan menilai bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk menjajaki kerjasama di bidang digital,” imbuhnya.
Meskipun Nezar belum mengungkapkan secara rinci nilai investasi yang akan digelontorkan oleh Yandex, ia menekankan bahwa perusahaan yang dikenal sebagai “Google-nya Rusia” ini memiliki minat besar dalam pengembangan infrastruktur digital di Indonesia, khususnya di bidang pembangunan pusat data (data center). Hal ini sejalan dengan kebutuhan Indonesia yang semakin mendesak akan infrastruktur teknologi yang kuat guna menopang pertumbuhan ekonomi digital.
“Yandex tertarik berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur digital, seperti pusat data, yang sangat penting untuk mendukung perkembangan ekonomi digital kita. Selain itu, mereka juga melihat peluang besar dalam pengembangan kecerdasan buatan dan tertarik untuk berkolaborasi dalam membina talenta digital di Indonesia,” kata Nezar.
Pengembangan talenta digital menjadi salah satu fokus utama pemerintah dalam memperkuat ekosistem digital di Indonesia. Nezar menegaskan bahwa kerjasama dengan Yandex di bidang ini dapat mempercepat proses peningkatan keterampilan tenaga kerja lokal, sehingga Indonesia mampu bersaing di tingkat global, terutama dalam industri teknologi.
Namun demikian, Nezar juga menyampaikan bahwa semua perusahaan asing, termasuk Yandex, harus mematuhi regulasi yang berlaku di Indonesia, terutama terkait dengan konten digital. Yandex, yang sebelumnya kerap dikaitkan dengan distribusi konten negatif, diingatkan agar sepenuhnya taat pada aturan yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia dalam menjaga keamanan dan kenyamanan digital.
“Kami telah menegaskan bahwa setiap pihak yang ingin berinvestasi di Indonesia, termasuk Yandex, harus mematuhi peraturan yang berlaku di negara ini. Kami sangat serius dalam memastikan bahwa ekosistem digital Indonesia tetap aman dan kondusif bagi semua pihak, termasuk pengguna di dalam negeri,” tegas Nezar.
Dalam pertemuan yang berlangsung pada Kamis (7/11), Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, dan Nezar Patria bertemu dengan CEO Yandex Search, Alexander Popovsky. Pertemuan tersebut membahas lebih lanjut mengenai peluang investasi Yandex di Indonesia, khususnya dalam mengembangkan ekosistem kecerdasan buatan dan infrastruktur digital.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menyambut positif rencana Yandex untuk berinvestasi di Indonesia, terutama dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan. Menurut Meutya, potensi pengembangan AI di Indonesia sangat besar dan strategis dalam mendukung kemajuan ekonomi digital.
“Potensi ekonomi dari kecerdasan buatan di Indonesia pada tahun 2030 diproyeksikan sangat signifikan. Peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia bisa mencapai 12 persen atau sekitar USD366 miliar dengan adanya kontribusi dari pengembangan AI. Oleh karena itu, kami mendukung penuh rencana Yandex untuk meningkatkan investasinya di Indonesia, terutama di sektor yang sangat strategis ini,” ungkap Meutya.
Meutya menambahkan bahwa pengembangan kecerdasan buatan tidak hanya penting bagi pertumbuhan ekonomi digital, tetapi juga untuk mempercepat inovasi di berbagai sektor, seperti kesehatan, pendidikan, dan industri manufaktur. Dengan dukungan dari perusahaan teknologi seperti Yandex, Indonesia diharapkan dapat menjadi salah satu pemain utama dalam revolusi industri 4.0.
Rencana investasi Yandex di Indonesia ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat ekosistem digital nasional dan meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional. Dengan sinergi antara pemerintah dan sektor swasta, Indonesia diharapkan dapat terus maju sebagai salah satu pusat ekonomi digital terkemuka di kawasan Asia.
Dukungan dari perusahaan teknologi besar seperti Yandex menjadi bukti bahwa Indonesia semakin dilirik sebagai destinasi investasi utama dalam sektor digital. Transformasi digital yang sedang berlangsung di Indonesia membuka peluang besar bagi perusahaan teknologi global untuk terlibat dalam pengembangan infrastruktur dan inovasi yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Langkah pemerintah dalam membuka pintu investasi bagi perusahaan seperti Yandex juga menunjukkan komitmen kuat dalam mengembangkan ekosistem digital yang inklusif dan progresif. Melalui kolaborasi ini, Indonesia diharapkan tidak hanya mampu mengatasi tantangan domestik, seperti pengembangan talenta digital dan infrastruktur, tetapi juga siap berkompetisi di pasar global.
Dengan semakin banyaknya investasi di sektor digital, termasuk dari Yandex, masa depan Indonesia sebagai pusat ekonomi digital di Asia semakin dekat. Semua pihak berharap kerjasama ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan, baik dalam jangka pendek maupun panjang, bagi perekonomian dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan. (*)