Jabaran.id – Sekolah Nasional Plus Tunas Global menggelar perayaan Hari Raya Galungan bersama keluarga Besar Hindu Tunas Global, yang dihadiri sekitar 20 orang terdiri para siswa, guru, karyawan dan orangtua siswa yang beragama Hindu. Acara tersebut berlangsung di Pura Widya Dharma Karya Tunas Global, yang menjadi tempat beribadah dan belajar agama Hindu bagi siswa Hindu di Tunas Global, yaitu sekolah yang mengusung konsep Sekolah Keberagaman.
Kadek Budhi Aryawan, selaku Pengempon ( penanggung jawab ) Pura Widya Dharma Karya Tunas Global, menjelaskan bahwa perayaan Galungan di Tunas Global istimewa karena Sekolah memberikan ijin bagi siswa, guru dan karyawan untuk melaksanakan ibadah/ persembahyangan khusus pada hari yang bukan hari libur, seperti layaknya umat Hindu di Bali yang hari ini sekolah diliburkan untuk merayakan hari raya Galungan. Persembahyangan Galungan seharusnya memang dilaksanakan pada hari Galungan, Rabu Kliwon Dungulan. Bukan keesokan hari atau sebelumnya. Hal ini dimungkinkan karena sekolah menyediakan fasilitas tempat/ruang ibadah untuk 6 agama yang ada, dimna Pura Hindu salah satunya. Galungan kali ini menjadi lebih istimewa karena persembahyangan bersama dipimpin oleh Pinandita Jero Mangku Oka Sukerta dari Pura Tri Bhuana Agung Depok.
“Persembahyangan ini adalah bagian penting dari perayaan hqri raya Galungan, di mana Galungan adalah hari raya yang memperingati kemenangan Dharma (kebaikan) atas Adharma (keburukan),” ujar Kadek.
Hari Raya Galungan, menurut kepercayaan umat Hindu, merupakan momen penting yang dirayakan setiap 210 hari sekali berdasarkan perhitungan pawukon kalender Bali, yg selalu akan jatuh tepat pada hari Budha(Rabu) Kliwon Dungulan.
“Galungan adalah hari besar bagi umat Hindu, yaitu hari untuk memeperingati kemenangan Dharma (kebaikan) atas Adharma (keburukan) di mana kami selalu diingatkan kembali untuk selalu berupaya memenangkan Dharma (kebaiakan) diatas Adharma (keburukan) di dalam diri kita masing-masing, karena Kebaikan dan keburukan selalu hadir dalam kehidupan manusia” lanjut Kadek.
Perayaan ini tidak hanya sebagai bentuk ibadah, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya menjalani hidup dengan mengedepankan nilai-nilai kebaikan.
“Dengan persembahyangan ini, kita diajak untuk terus mengembangkan Dharma dalam kehidupan sehari-hari, serta menjaga kebajikan dalam setiap tindakan,” kata Kadek.
Pinandita JM Oka Sukerta yang memimpin upacara persembahyangan juga secara khusus mendoakan semua siswa agar menjadi anak yang suputra (Anak penuh dengan Dharma) dan menjadi anak berguna bagi dirinya, keluarga dan masyarakat. Ia juga mengajak para peserta untuk melakukan moment Hening sejenak, merenungkan dan mendoakan kebaikan untuk sesama.
“Kemenangan Dharma bukan hanya peristiwa satu hari, melainkan perjuangan yang terus-menerus dalam hidup kita. Dengan melaksanakan sembahyang ini, kita diingatkan untuk senantiasa berada di jalan yang benar atau jalan kebaikan” ujar Oka Sukerta dalam pesan spiritualnya.
Perayaan Galungan di Sekolah Nasional Plus Tunas Global menjadi sarana mempererat ikatan persaudaraan di antara umat Hindu di lingkungan sekolah, sekaligus sebagai wujud penghormatan terhadap keragaman agama dan budaya yang ada. (*)