Jabaran.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 10 daerah di Indonesia yang berhasil mencapai tingkat pendapatan seperti negara maju, menurut standar Bank Dunia atau *World Bank*, yaitu pendapatan per kapita di atas US$ 13.845 per tahun.
“Beberapa daerah bahkan sudah melampaui target Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita yang ditetapkan pemerintah untuk visi Indonesia Emas 2045,” kata Airlangga.
Target tersebut adalah pendapatan per kapita sebesar US$ 30.000 per tahun. Salah satu daerah yang paling menonjol dalam pencapaiannya adalah Kabupaten Morowali.
Airlangga menjelaskan bahwa Morowali telah mencatatkan pendapatan per kapita sebesar US$ 60.844, dua kali lipat dari target Indonesia Maju 2045.
“Morowali sudah mencapai US$ 60.844. Jadi, jika dilihat dari perspektif pendapatan, Morowali sudah masuk kategori negara maju. Capaian ini bahkan dua kali lipat dari target Indonesia untuk tahun 2045 yang sebesar US$ 30.000 per kapita,” jelas Airlangga dalam keterangannya.
Menurut Airlangga, salah satu faktor utama yang membuat beberapa daerah di Indonesia berhasil mencapai tingkat pendapatan seperti negara maju adalah karena mereka telah berhasil melakukan industrialisasi dan hilirisasi secara efektif. Industrialisasi ini tidak hanya mendongkrak pertumbuhan ekonomi lokal, tetapi juga mendorong peningkatan signifikan dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita.
“Keberhasilan ini membuktikan bahwa hilirisasi dan industrialisasi adalah kunci bagi kemajuan. Ini juga sejalan dengan keyakinan Presiden Prabowo Subianto bahwa kita bisa mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8% dan menciptakan Indonesia yang kaya serta sejahtera,” ujar Airlangga.
Airlangga kemudian merinci 10 daerah di Indonesia yang telah mencapai PDRB per kapita tertinggi, setara dengan negara maju. Daftar tersebut adalah:
1. Kabupaten Morowali: US$ 60.844
2. Jakarta Pusat: US$ 53.783
3. Kediri: US$ 35.507
4. Halmahera Tengah: US$ 30.767
5. Teluk Bintuni: US$ 28.794
6. Anambas: US$ 25.718
7. Mimika: US$ 25.710
8. Kutai Timur: US$ 24.241
9. Bontang: US$ 24.047
10. Jakarta Selatan: US$ 23.265
Masing-masing daerah memiliki sektor unggulan yang berbeda, yang menjadi pendorong utama PDRB per kapita mereka. Airlangga menjelaskan lebih lanjut:
– Jakarta Pusat didominasi oleh sektor perdagangan.
– Kediri dikenal dengan industri rokoknya.
– Halmahera Tengah dan Teluk Bintuni unggul dalam sektor industrialisasi dan hilirisasi, khususnya dalam produk LNG (gas alam cair).
– Anambas memiliki basis utama pada sektor minyak dan gas.
– Mimika terkenal dengan kehadiran PT Freeport.
– Kutai Timur dan Bontang juga berfokus pada sektor pertambangan.
“Keberhasilan daerah-daerah ini menunjukkan bahwa melalui hilirisasi dan industrialisasi, Indonesia dapat mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi dan mendekati status negara maju,” tambah Airlangga.
Airlangga optimistis bahwa Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8% seperti yang dicita-citakan Presiden Prabowo Subianto. Ia merujuk pada sejarah ketika Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto pernah mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8,2%.
“Kalau kita lihat sejarah pertumbuhan ekonomi Indonesia, kita pernah mencapai angka 8%. Ini terjadi di era pemerintahan Presiden Soeharto dengan pertumbuhan mencapai 8,2%,” ungkapnya.
Namun, untuk mencapai target tersebut, Airlangga menekankan pentingnya menjaga laju pertumbuhan di beberapa sektor kunci. Ia memperkirakan bahwa pertumbuhan investasi harus berada di kisaran 14,6%, konsumsi rumah tangga harus mencapai 12,6%, dan ekspor perlu tumbuh sebesar 9,7% per tahun.
“Konsumsi rumah tangga harus tetap terjaga, investasi perlu tumbuh setidaknya 10%, dan ekspor harus naik hingga 9%. Sektor-sektor yang harus terus digenjot mencakup hilirisasi, sektor jasa, pariwisata, konstruksi dan perumahan, ekonomi digital, serta pengembangan ekonomi baru,” papar Airlangga.
Dengan capaian luar biasa dari beberapa daerah yang telah mencapai PDRB per kapita setara negara maju, Airlangga yakin bahwa Indonesia secara keseluruhan akan mampu meraih target besar pada tahun 2045. Industrialiasi dan hilirisasi akan terus menjadi tumpuan dalam mendorong kemajuan ekonomi, dan jika sektor-sektor kunci dapat terus berkembang, Indonesia diharapkan bisa mencapai pertumbuhan ekonomi yang signifikan dalam beberapa tahun ke depan.
“Keberhasilan ini memberi optimisme bahwa dengan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, Indonesia dapat menjadi negara maju pada tahun 2045 seperti yang kita cita-citakan bersama,” tutupnya. (*)