Jabaran.id – Para ahli astrobiologi telah mengidentifikasi tiga petunjuk mengenai kemungkinan keberadaan kehidupan di luar Bumi. Namun, pertanyaan yang tetap mengemuka: apakah itu alien?
Hingga saat ini, keberadaan alien masih menjadi misteri yang belum terpecahkan bagi ilmuwan. Bidang khusus yang bertanggung jawab mencari bukti kehidupan di luar planet kita disebut astrobiologi, yang menggabungkan berbagai disiplin ilmu seperti biologi, kimia, ilmu planet, dan astronomi.
Astrobiologi menduga bahwa sebagian besar kehidupan di Galaksi Bima Sakti mungkin terdiri dari mikroba bersel tunggal, mirip dengan bakteri di Bumi. Namun, mereka juga tidak menutup kemungkinan bahwa beberapa planet di luar Bumi mungkin mendukung bentuk kehidupan yang lebih kompleks, seperti tumbuhan dan hewan.
Ada beberapa faktor yang membuat para ahli astrobiologi optimis akan penemuan kehidupan di luar Bumi.
Dikutip dari BBC Science Focus, berikut adalah penjelasan para ahli mengenai tiga petunjuk kemungkinan adanya kehidupan di luar Bumi:
1. Eksplorasi Robotik Tata Surya
Selama beberapa dekade terakhir, kemajuan dalam bidang robotika dan perkembangan teknologi instrumen ilmiah telah menghasilkan kemajuan signifikan dalam eksplorasi Tata Surya.
Misalnya, berbagai misi robotik telah diluncurkan ke Mars, termasuk pengorbit, pendarat, dan penjelajah, serta wahana antariksa yang dikirim untuk menyelidiki planet luar seperti Jupiter dan Saturnus.
Setiap misi robotik yang berhasil memberikan temuan yang berharga, termasuk informasi tentang lingkungan planet, proses geologis, dan sejarahnya. Data dari wahana antariksa ini, bersama dengan observasi dari teleskop seperti Hubble, telah mengungkapkan bahwa beberapa planet dan bulan di Tata Surya memiliki potensi lingkungan yang dapat mendukung kehidupan.
2. Ekstremofil
Mikroba atau mikroorganisme memiliki kemampuan adaptasi yang luar biasa, bahkan dapat bertahan dalam kondisi lingkungan yang sangat ekstrem dan tidak ramah.
Mikroba ekstremofil ini telah ditemukan di lingkungan yang sangat panas seperti ventilasi hidrotermal, di bawah es yang sangat dingin, di dalam kolam asam air vulkanik, bahkan di daerah dengan tingkat radiasi yang tinggi. Kehadiran mikroba ini memberikan informasi berharga bagi ahli astrobiologi tentang batas-batas kehidupan dan jenis lingkungan luar angkasa yang mungkin dapat dihuni.
3. Planet Ekstrasurya
Sebelum tahun 1992, satu-satunya planet yang diketahui ada di alam semesta adalah planet-planet dalam Tata Surya kita, mulai dari Merkurius hingga Neptunus. Namun, penemuan teleskop luar angkasa telah mengubah paradigma ini dengan menemukan ribuan planet di sekitar bintang lain, yang disebut sebagai planet ekstrasurya atau eksoplanet.
Meskipun sebagian besar eksoplanet pertama yang ditemukan adalah planet gas raksasa yang mengorbit sangat dekat dengan bintang induknya, beberapa di antaranya merupakan planet kecil, berbatu, dan berada pada jarak yang tepat dari bintangnya. Para ahli astrobiologi tertarik pada planet-planet semacam itu karena memiliki kemungkinan untuk memiliki suhu permukaan yang memungkinkan adanya air cair, salah satu syarat utama untuk kehidupan seperti yang kita kenal.
Dengan data yang telah dikumpulkan, para ahli berharap bahwa di masa depan akan ada teleskop berbasis ruang angkasa yang dapat mendeteksi tanda-tanda kehidupan di luar Bumi, membawa kita satu langkah lebih dekat untuk menjawab pertanyaan: apakah kita sendiri di alam semesta ini? (*)
