Jabaran.id – Sebuah terobosan inovatif dalam pengelolaan limbah rumah tangga sekaligus wujud kepedulian sosial kini digalakkan di Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok. Melalui program ‘Sera Mijel’ (Sembako Murah Minyak Jelantah), minyak goreng bekas pakai yang sering dianggap sebagai limbah tidak berguna, berhasil diubah menjadi alat untuk mendapatkan sembako murah dan menciptakan dampak positif bagi lingkungan.
Launching program yang digagas oleh Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dasar (K3SD) bersama PGRI Kecamatan Pancoranmas ini disambut antusias oleh seluruh jajaran pemerintahan dan dunia pendidikan setempat. Heny Herawati, Ketua K3SD Kecamatan Pancoranmas, berharap, semoga kegiatan ini rutin dan bisa lanjut lagi dengan program bermanfaat lainnya.

“Semoga ini memberikan kesadaran untuk siswa, kalau minyak jelantah bisa bermanfaat dan berguna jika dikumpulkan dan ditukarkan dengan minyak goreng bersih,” terangnya.
Komitmen tersebut tidak hanya berhenti pada wacana. Dalam kegiatan perdana tersebut, terkumpul 3.045 liter minyak jelantah dari 24 SDN di Kecamatan Pancoranmas. Minyak jelantah dalam jumlah fantastis ini kemudian akan ditukarkan dengan minyak goreng bersih dari Grenia, mitra resmi program. Heny juga mengungkapkan rencana perluasan partisipasi.
“Kedepannya tidak hanya siswa saja yang mengumpulkan, tetapi juga guru turut serta mengumpulkan minyak jelantah,” jelasnya.
Dukungan terhadap program Sera Mijel juga datang kuat dari tingkat kelurahan. Lurah Depok Jaya, Herliana Maharani, menyoroti nilai transformatif dari inisiatif ini.
“Dengan program ini bisa merubah limbah menjadi bermanfaat. Sampai sekarang ini terus menjalankan dalam program tersebut di kantor kelurahan dan tentunya akan berkolaborasi antara PGRI dan K3SD Pancoranmas. Jadi bisa melakukan penukaran di kelurahan setiap Senin-Jumat,” papar Herliana.
Ia memandang program ini sebagai langkah strategis, dengan merealisasikan Sera Mijel menjadi baksos yang murah tentunya itu adalah langkah yang baik.

Dari perspektif Dinas Pendidikan Kota Depok, program ini dinilai sebagai langkah nyata dan kolaboratif. Raden Muchamad Zakkya Fauzan, Kabid Pendidikan SD, mengonfirmasi bahwa kemitraan strategis telah terjalin.
“Ini sudah ada MOU dengan Grenia untuk penukaran minyak jelantah dengan minyak bersih. Ini langkah nyata dengan menukarkan minyak jelantah dengan minyak bersih,” tegasnya.
Zakkya menekankan bahwa Sera Mijel bukan hanya program sekolah, tetapi juga membangun sinergi di dalam keluarga. Untuk memastikan keberlanjutan program, ia berpesan, komunikasikan dengan komite dan orang tua, agar bisa berjalan dengan lancar.
“Ini upaya kolektif antara orang tua dengan anaknya untuk mengurangi limbah di rumah,” imbuhnya.
Melihat potensi ekonomi sirkular yang besar, Zakkya juga membayangkan masa depan yang lebih cerah untuk program ini. Dimana tidak hanya menjadi minyak goreng bersih, tetapi juga bisa jadi uang yang bisa membuka peluang untuk nilai tukar yang lebih fleksibel dan langsung menguntungkan warga.
“Semoga kedepannya bisa dikonversi tidak hanya menjadi minyak jelantah, tetapi bisa jadi uang,” harapnya.
Program Sera Mijel dengan demikian telah menempatkan Kota Depok, khususnya Kecamatan Pancoranmas, sebagai contoh dalam mengimplementasikan ekonomi sirkular berbasis komunitas.
“Dengan menyulap jelantah menjadi berkah, program ini tidak hanya membersihkan lingkungan dari limbah berpolusi, tetapi juga memperkuat solidaritas sosial melalui distribusi sembako murah, menciptakan dampak berantai yang positif bagi pendidikan, lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat,” terangnya. (*)
