HomeTriviaAncaman Trojan Mobile: Pengguna Mobile Banking di Android Jadi Sasaran Utama
spot_img

Ancaman Trojan Mobile: Pengguna Mobile Banking di Android Jadi Sasaran Utama

Jabaran.id – Perusahaan pembuat perangkat lunak antivirus yang bermarkas di Moskow, Rusia, Kaspersky, dalam laporan terbarunya mengungkapkan peningkatan signifikan dalam ancaman keamanan siber, terutama bagi pengguna mobile banking. Kaspersky melaporkan bahwa kehadiran trojan mobile kini menjadi ancaman besar, mengingat virus ini mampu menjadikan pengguna layanan perbankan di ponsel sebagai target utama penipuan.

Selama tahun 2023, Kaspersky mencatat bahwa serangan trojan mobile yang menargetkan pengguna mobile banking di platform Android mencapai 32%. Angka ini menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga pengguna Android yang menggunakan layanan perbankan melalui perangkat mobile berisiko terkena serangan cyber. Di antara berbagai jenis trojan yang menyebar, Bian.H tercatat sebagai salah satu yang paling banyak beredar, mencapai total 22% dari seluruh serangan yang terjadi.

Tidak hanya itu, Kaspersky juga melaporkan bahwa modus **phishing** (penipuan berbasis pencurian informasi) terus meningkat, baik terhadap individu maupun korporasi. Serangan phishing yang menargetkan individu mencapai 30,68%, sementara serangan terhadap pengguna korporat berada di angka 27,32%. Modus ini sering kali dilakukan dengan cara pelaku kejahatan siber menggunakan identitas palsu, seperti mengaku sebagai toko elektronik, yang tercatat mencapai 41,65% dari seluruh kasus penipuan.

Pakar Keamanan Siber Kaspersky, Igor Golovin, menjelaskan bahwa motif utama dari serangan malware ini adalah keuntungan finansial. Menurutnya, para pelaku kejahatan siber secara terus-menerus mengembangkan taktik dan keahliannya sejalan dengan munculnya jenis malware yang lebih canggih.

- Advertisement -

“Dengan munculnya jenis malware yang semakin canggih, para penyerang mengembangkan taktik mereka untuk menargetkan perangkat seluler dengan lebih agresif,” ujar Golovin.

Ia juga menambahkan bahwa para pengguna, terutama yang aktif menggunakan mobile banking, harus meningkatkan kewaspadaan mereka terhadap ancaman siber yang terus berkembang, khususnya dengan memahami berbagai ciri-ciri penipuan online yang kini semakin marak terjadi.

Untuk membantu melindungi diri dari serangan siber, pengguna harus mengenali modus operandi yang sering digunakan oleh pelaku kejahatan dunia maya. Berikut adalah beberapa ciri-ciri penipuan daring yang sering ditemui, terutama terkait serangan trojan mobile:

1. Phishing Melalui Pengiriman File APK di WhatsApp

Salah satu modus penipuan yang saat ini marak adalah pengiriman file APK (file aplikasi untuk Android) melalui WhatsApp. Penipu sering kali berpura-pura menjadi kurir pengiriman paket, pengirim undangan pernikahan, petugas pajak, atau bahkan perwakilan dari kepolisian. Dalam pesan tersebut, mereka meminta penerima untuk menginstal file APK, yang berisiko besar membobol data pribadi korban jika diinstal.

2. Salah Transfer Dana

Modus penipuan ini melibatkan pelaku yang tiba-tiba mentransfer dana ke rekening korban tanpa ada permintaan dari korban. Kasus ini banyak terjadi pada pinjaman online ilegal, di mana korban menerima transfer dana yang tidak pernah diajukan. Setelah itu, pelaku menghubungi korban dan meminta korban untuk mentransfer kembali dana tersebut ke rekening yang ditentukan, atau mengklaim bahwa korban harus melunasi pinjaman yang sebenarnya tidak pernah diajukan.

3. Pengiriman URL Mencurigakan

Modus lain yang kerap digunakan oleh penipu adalah mengirimkan URL mencurigakan untuk melakukan serangan phishing. Sama seperti pengiriman file APK, jika korban mengeklik tautan tersebut, data pribadi di perangkat seluler korban dapat dibobol. Data penting seperti kontak, akun mobile banking, dan informasi pribadi lainnya dapat diakses oleh penipu, meskipun korban tidak sengaja mengeklik tautan tersebut.

4. Penipuan Melalui Link Palsu di Sektor Keuangan

Belakangan ini, modus penipuan di sektor keuangan semakin marak, tidak hanya menargetkan bank, tetapi juga platform dompet digital (e-wallet). Para penipu menyebarkan link palsu melalui pesan singkat atau media sosial, sering kali mengiming-imingi korban dengan hadiah atau promosi menarik. Namun, ketika korban mengeklik tautan tersebut, risiko data pribadi dibobol sangat tinggi. Data penting, termasuk saldo e-wallet, bisa hilang dalam sekejap.

Waspada dan Edukasi Diri: Cara Terhindar dari Serangan Siber

Mengingat semakin canggihnya modus penipuan yang beredar, para pengguna perangkat mobile, terutama mereka yang sering bertransaksi menggunakan layanan perbankan digital, harus selalu waspada. Salah satu langkah penting untuk mencegah penipuan adalah dengan tidak mudah mempercayai pesan yang mengandung tautan atau file mencurigakan, serta segera melaporkan segala aktivitas mencurigakan kepada pihak yang berwenang.

Menghadapi serangan siber yang semakin berkembang, edukasi diri mengenai berbagai macam penipuan dan langkah-langkah pencegahan menjadi hal yang sangat penting. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai ciri-ciri dan modus operandi kejahatan siber, pengguna dapat lebih berhati-hati dan terhindar dari risiko kehilangan data maupun kerugian finansial. (*)

TERBARU

spot_img
spot_img

POPULER

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here