Jabaran.id – Untung Riyanto (47 tahun) anggota Organisasi Masyarakat Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu Jaya atau GRIB Jaya dikeroyok gerombolan orang tak dikenal (OTK) di sebuah rumah makan yang terletak di Jalan Tanah Baru, Beji, Depok pada Rabu 15 Januari 2025 sekitar pukul 19.30 WIB.
Untung mengatakan, peristiwa terjadi saat dirinya sedang ada di dalam kamar rumahnya yang berada di lantai dua. Awalnya mereka mencari istrinya, namun karena tidak ada mereka pun mencari Untung. Mereka langsung naik ke lantai dua tempat kamar Untung. Kamarnya berada satu bangunan dengan rumah makan yang menjadi usaha Untung dan istrinya.
“Waktu itu tanggal 15, kurang lebih jam 19.30 ya, tiba-tiba sekelompok orang datang langsung dobrak pintu kamar saya. Langsung saya diseret keluar, terus saya diajak muter dipiting, akhirnya terjadilah pengeroyokan,” kata Untung saat dikonfirmasi, Sabtu, 18 Januari 2025.
Untung menceritakan kondisinya saat itu sedang sakit sehingga dia tidak bisa melawan saat dipukuli tiga orang. Sekelompok orang tersebut datang menggunakan dua mobil dan beberapa motor. Mereka langsung masuk ke dalam rumah makan dan mencari istri Untung. Beruntung saat kejadian tidak ada pelanggan yang sedang makan di rumah makan tersebut.
“Enggak ada sama sekali. Saya pas lagi kondisi sakit, saya lagi istirahat di kamar, langsung pintu didobrak di kamar di lantai 2, langsung saja diseret keluar ke lantai 1, langsung di situ di intimidasi, banyak orang kurang lebihnya 15 sampai 20 orang. Kalau saya lihat CCTV sih, ada 2 mobil trus ada beberapa motor,” ujarnya.
Akibat pengeroyokan tersebut dia mengalami luka di wajah. Tulang rahang sebelah kanan terluka dan tulang hidungnya patah. “Luka di rahang dan hidung patah, enggak bisa makan saya,” akunya.
Pengeroyokan ini bermula dari masalah bisnis Untung dengan rekannya yaitu pengadaan alat-alat. Untung dan pihak pertama sebenarnya sedang melakukan negosiasi untuk pelunasan uang yang harus dibayarkan. Namun karena belum ada uang, dia pun meminta kelonggaran waktu.
“Sebenarnya kan saya lagi negosiasi, ini kan masalah bisnis, masalah negosiasi, masalah pembayarannya. Saya bilang nanti tanggal 20, terus akhirnya ada yang intimidasi, tiba-tiba saya langsung diserang 3 orang. Mungkin (massa bayaran) saya juga diduga masa bayaran. Mereka pakai tangan kosong tapi pakai cincin, batu cincin yang gede makanya rahang ini patah, hidung patah rasanya kayak mau pingsan. Pokoknya dia membabibuta dengan brutalnya memukuli saya dari segala penjuru,” ceritanya.
Selain memukuli Untung, mereka juga melakukan pengrusakan kursi di rumah makan dan satu handphone terjatuh. Selain itu juga dia hampir saja dilempar dengan kursi besi yang ada di rumah makan. Gerombolan tersebut juga membawa sertifikat tanah milik Untung.
Sebelum kejadian, Untung mengaku ada ancaman terhadap dirinya. Gerombolan itu sudah empat kali datang ke rumah makan tersebut.
“Ada (ancaman), inikan dia datang itu sudah ke empat kalinya, saya kan selalu minta waktu, karenakan saya pasti bayar tapi jangan arogan,” ungkapnya.
Kasus ini sudah dilaporkan ke polisi. Dia berharap laporan tersebut segera ditindaklanjuti.
“Sudah-sudah saya laporin ke Polres metro Depok, pada pertanggal 15 waktu hari itu juga saat kejadian,” ucap Untung.
Sementara itu, Ketua DPC GRIB Pancoran Mas, Supriyanus mengatakan akan mengawal kasus ini. Dia meminta laporan tersebut ditindaklanjuti dan diusut tuntas.
“Proses laporan beliau yang sudah terdaftar di Polres Depok. Itu akan kita kawal sampai urusannya bener-bener selesai. Kita untuk selanjutnya, itu tetap akan mengedepankan secara hukum yang ada di Indonesia,” kata Supriyanus.
Akibat pengeroyokan tersebut, Untung melapor ke Polres Metro Depok pada 15 Januari 2025 dengan nomor LP/B/195/I/2025/SPKT/POLRES METRO DEPOK/POLDA METRO JAYA.