Jabaran.id – Dinas Pendidikan Kota Depok, melalui bidang SMP, menyelenggarakan Workshop Pendamping Komunitas Belajar SMP tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, pada 11-12 Februari 2025, dan diikuti oleh 100 guru yang bertindak sebagai Ketua Kelompok di masing-masing sekolah. Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penyusunan program komunitas belajar dan mengefektifkan kegiatan rombongan belajar (rombel) di sekolah.
Kasi SMP, Safrudin, menjelaskan bahwa workshop ini dirancang untuk memperkuat pemahaman guru tentang pendekatan deep learning dalam pembelajaran.
“Kami ingin guru-guru tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu menerapkan deep learning dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari,” ujar Safrudin.
Deep learning sendiri merupakan pendekatan pembelajaran yang mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan mandiri melalui eksplorasi mendalam terhadap materi pelajaran.
Selain itu, workshop ini juga fokus pada pembentukan dan penguatan komunitas belajar di sekolah.
“Guru-guru diajak untuk membuat komunitas belajar di sekolah masing-masing. Tujuannya adalah menciptakan program belajar yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan bagi siswa,” tambah Safrudin.
Program ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi guru dan siswa untuk berkolaborasi dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan interaktif.
Setelah program komunitas belajar disusun, Dinas Pendidikan Kota Depok akan memberikan pendampingan secara berkelanjutan. Pendampingan ini melibatkan berbagai pihak, seperti profesional di bidang pendidikan, guru penggerak, dan pengawas sekolah.
“Pendampingan ini penting untuk memastikan bahwa program yang telah dirancang dapat berjalan efektif dan memberikan dampak positif bagi proses belajar mengajar,” jelas Safrudin.
Melalui workshop ini, Dinas Pendidikan Kota Depok berharap dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih berkualitas dan berorientasi pada pengembangan potensi siswa secara holistik.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung guru-guru dalam menciptakan pembelajaran yang inovatif dan bermakna bagi siswa,” pungkas Safrudin. (*)