Jabaran.id – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Depok melakukan silaturahmi ke Sekolah Nasional Plus (NP) Tunas Global, yang berada di bawah naungan Yayasan Mandiri Tunas Global yang beralamat di Jalan Nusa Indah, Kecamatan Pancoran mas, Kota Depok. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya menjalin kerjasama antara FKUB dengan sekolah yang mengusung konsep Sekolah Keberagaman. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pendidikan tentang keragaman budaya dan agama, serta mengenalkan kekayaan budaya lokal Depok kepada generasi muda.
Ketua FKUB Kota Depok, Ahmad Dahlan, menyampaikan bahwa Depok memiliki kekayaan budaya yang perlu dilestarikan.
“Kota Depok isinya dari berbagai suku dan bangsa. Itu menjadi kekayaan di Indonesia. Mulai dari kesenian seperti tari topeng dari Cisalak, kesenian Gong Si Bolong, dan lainnya. Kami berharap budaya-budaya lokal ini bisa dikenalkan ke siswa-siswa di sekolah,” ujarnya.
“Kami ingin ada rumah budaya Depok yang isinya berisi kegiatan tentang budaya Depok, mulai dari tari sampai kreasi lainnya yang menjadi khas Depok,” tambahnya.
Kepala Bidang Pendidikan Yayasan Mandiri Tunas Global, Muhammad Taufiqurrahman, menjelaskan bahwa sekolahnya telah aktif mengenalkan budaya lokal kepada siswa.
“Setiap Kamis, kami mengenakan batik Depok. Beberapa kali kami juga mengangkat budaya Depok melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Siswa bahkan membuat studi tentang belimbing, baik dari segi buah maupun petaninya, di jenjang SD dan SMP,” paparnya.
Kepala Bidang Umum Yayasan Mandiri Tunas Global, Kadek Budi Aryawan, menegaskan komitmen sekolah dalam mempromosikan keberagaman. “Kami adalah sekolah keberagaman. Keberagaman tidak hanya tentang agama, tetapi juga tentang perbedaan yang ada pada setiap manusia. Sekolah Tunas Global juga menjadi sekolah inklusi, di mana siswa umum dan inklusi belajar bersama dalam satu area. Ini adalah bagian dari belajar saling menghargai dan menghormati,” ujarnya.
Kadek berharap, Sekolah Tunas Global dapat menjadi contoh bagi sekolah lain dalam mengenalkan keberagaman dan menciptakan kerukunan.
“Semoga Sekolah Tunas Global bisa menjadi contoh sekolah yang mengenalkan tentang keberagaman dan tentunya menjadi sebuah kerukunan,” tambahnya.
Dewan Pembina Yayasan Mandiri Tunas Global, Eppy S. Rachman, menekankan peran guru dalam membentuk pemahaman siswa tentang keberagaman.
“Guru adalah orang yang paling kredibel dalam memberikan pendidikan. Anak bisa menjadi agen perubahan dengan memberikan pemahaman tentang keadaan sekarang. Kita tidak sama, tetapi kita bisa bekerja sama. Intinya adalah menciptakan kehidupan yang harmonis,” ujarnya.
Silaturahmi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk memperkuat kerjasama antara FKUB dan Sekolah Tunas Global dalam mempromosikan pendidikan keberagaman dan pelestarian budaya lokal. Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa dapat tumbuh menjadi generasi yang menghargai perbedaan dan mencintai kekayaan budaya Indonesia. (*)