Jabaran.id – SMA Lazuardi menggelar acara End of Term Performances sebagai bagian dari ujian praktik kelulusan untuk siswa kelas XII. Acara ini menampilkan berbagai karya seni dan pertunjukan drama yang dipersiapkan oleh siswa sejak semester 1. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang penilaian akademik, tetapi juga wadah untuk mengekspresikan kreativitas, imajinasi, dan kemampuan berpikir kritis siswa.
Ketua Panitia End of Term Performances, Cahya Ningrum, menjelaskan bahwa acara ini dirancang untuk memadukan seni dan pendidikan. Ujian praktik ini dalam bentuk pagelaran, seperti drama berbahasa Indonesia, pembuatan video berbahasa Inggris.
“Serta siswa memilih satu bidang seni yang diantaranya seni lukis, multimedia, seni tari, fun cooking, dan musik. Semua ini berdasarkan personalized program yang dipilih oleh siswa,” ujarnya.
Salah satu highlight acara ini adalah pertunjukan drama yang dibawakan oleh siswa per kelas. Setiap kelas menampilkan dua drama dengan tema Bharadox (Bhavana Paradox), yang berasal dari bahasa Sansekerta.
“Bharadox berarti pengembangan untuk bhavana. Ini seolah-olah berlawanan dengan asumsi umum, tetapi dalam kenyataannya mengandung sebuah kebenaran untuk paradox,” jelas Cahya.
“Siswa sudah mulai mempersiapkan naskah drama dan karya seni lainnya sesuai dengan tema yang diusung. Bharadox sendiri menggambarkan kerumitan yang harus diselesaikan dengan memupuk dan mengembangkan kerumitan tersebut agar menjadi suatu kebenaran, yang kemudian dibentuk kembali menjadi satu kesatuan harapan yang cerah,” tambahnya.
Acara ini juga mengundang orang tua siswa untuk menyaksikan langsung karya dan pertunjukan anak-anak mereka.
“Kami ingin menciptakan siswa yang memiliki daya imajinasi, kreativitas, kerjasama, dan kemampuan berpikir kritis. Melalui acara ini, orang tua dapat melihat langsung hasil kerja keras dan bakat yang dimiliki oleh anak-anak mereka,” tambah Cahya.
Melalui End of Term Performances, SMA Lazuardi berhasil menciptakan lingkungan pendidikan yang holistik, di mana siswa tidak hanya diajarkan untuk berpikir kritis, tetapi juga untuk mengekspresikan diri melalui seni dan kolaborasi. (*)