Jabaran.id – Kecintaan masyarakat Indonesia terhadap rasa pedas menjadikan cabai sebagai salah satu komoditas pangan yang paling diminati. Rasa pedas yang khas membuat cabai menjadi bumbu pelengkap tak tergantikan dalam masakan tradisional maupun modern.

Dalam konteks ini, tingginya permintaan terhadap cabai mendorong berbagai daerah di Indonesia, termasuk Jawa Barat, untuk mengembangkan lahan pertanian cabai. Dari seluruh wilayah di Jawa Barat, hampir semua kabupaten dan kota memiliki lahan pertanian cabai, menjadikannya sebagai salah satu tanaman strategis di tingkat lokal.

Berfokus pada data yang dihimpun dari Open Data Jabar pada tahun 2022, dari total 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat, hanya lima daerah yang tidak memiliki lahan pertanian cabai yang signifikan. Kelima daerah tersebut adalah Kota Sukabumi, Kota Bandung, Kota Cirebon, Kota Depok, dan Kota Cimahi.

Namun, ketika berbicara tentang daerah penghasil cabai terbesar dengan rasa pedas yang menggoda, Kabupaten Garut menduduki peringkat pertama. Produksi cabai besar di Kabupaten Garut mencapai 158 kuintal per hektare, dengan luas lahan mencapai 4.227 hektare. Dengan capaian ini, Garut berhasil memproduksi sekitar 667.866 kuintal cabai sepanjang tahun 2022.

Sementara itu, peringkat kedua daerah penghasil cabai paling pedas di Jawa Barat dipegang oleh Kabupaten Bandung. Kabupaten ini mencatatkan produksi sebanyak 205 kuintal cabai per hektare, dengan luas lahan mencapai 1.767 hektare. Dengan prestasi ini, Kabupaten Bandung mampu memproduksi sekitar 362.235 kuintal cabai setiap tahunnya.

Data ini mencerminkan kontribusi signifikan dari Jawa Barat dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan cabai, serta menegaskan peran pentingnya dalam sektor pertanian dan ekonomi regional. Kabupaten-kabupaten ini tidak hanya menjadi penghasil cabai terbesar, tetapi juga menyumbang pada keanekaragaman kuliner dan kekayaan budaya Indonesia yang melibatkan rasa pedas cabai sebagai elemen kunci dalam kehidupan sehari-hari. (*)