HomeNewsNasionalMenhub Apresiasi Peran Akademisi UI dalam Memajukan Sistem Transportasi Terintegrasi, Cerdas, dan...
spot_img

Menhub Apresiasi Peran Akademisi UI dalam Memajukan Sistem Transportasi Terintegrasi, Cerdas, dan Berkelanjutan

Jabaran.id, – Depok, Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi, menyampaikan apresiasi yang mendalam terhadap kontribusi akademisi Universitas Indonesia (UI) dalam mendukung kemajuan sektor transportasi darat di Indonesia. Pada seminar bertema “Sistem Transportasi Darat Terintegrasi, Cerdas, dan Berkelanjutan” yang diselenggarakan oleh Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI di Balai Sidang UI, Kamis (10/10), Menhub menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor atau yang dikenal dengan pendekatan pentahelix dalam memperkuat sistem transportasi di Indonesia.

Dalam sambutannya, Menhub menyoroti bahwa sektor transportasi darat di Indonesia menghadapi tantangan yang semakin kompleks, terutama di kawasan perkotaan. Keterbatasan infrastruktur transportasi massal, menurutnya, berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi, terutama di kota-kota besar. “Inisiatif kolaboratif ini akan menghasilkan kebijakan, insentif, serta infrastruktur strategis yang berperan penting dalam mendukung kemajuan sektor transportasi kita,” ujar Menhub.

Ia juga menyatakan komitmen Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk terus menjalankan arahan Presiden Joko Widodo dalam membangun infrastruktur transportasi yang dapat menghubungkan wilayah-wilayah terpencil di Indonesia, khususnya kawasan 3TP (Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Perbatasan), Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), Kawasan Industri (KI), dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Menurut Menhub, peran akademisi sangat penting dalam menghadapi tantangan tersebut, dengan kajian-kajian strategis yang dihasilkan memberikan panduan berharga dalam perumusan kebijakan transportasi nasional.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D, menegaskan komitmen universitas untuk turut andil dalam pembangunan sistem transportasi yang berkelanjutan di Indonesia. “Kami berusaha memberikan rekomendasi yang konstruktif kepada Kemenhub, agar pembangunan transportasi di Indonesia tidak hanya berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan masyarakat serta kelestarian lingkungan,” kata Prof. Ari.

- Advertisement -

Prof. Ari menambahkan bahwa transportasi yang cerdas dan terintegrasi harus menjadi salah satu prioritas nasional untuk meningkatkan daya saing Indonesia di panggung global. Sistem transportasi yang efisien, aman, dan berkelanjutan akan mampu mendukung mobilitas masyarakat, mengurangi kemacetan, serta menurunkan emisi gas rumah kaca.

Dalam seminar tersebut, Tim Peneliti dari SKSG UI mempresentasikan hasil kajian strategis mengenai perkembangan sektor transportasi darat di Indonesia sepanjang periode 2015-2023. Kajian tersebut mengidentifikasi beberapa isu strategis yang meliputi pembangunan nasional dan transportasi darat, konektivitas, mobilitas, aksesibilitas, integrasi, keselamatan transportasi, kualitas layanan, penerapan inovasi teknologi transportasi cerdas, serta dampaknya terhadap lingkungan.

Ketua Tim Peneliti sekaligus Direktur SKSG UI, Athor Subroto, Ph.D, menyampaikan bahwa sektor transportasi darat telah memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Berdasarkan data yang dihimpun, transportasi darat berkontribusi sekitar 2,28% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) setiap tahun selama sembilan tahun terakhir. “Dampak positif ini menunjukkan pentingnya investasi dan perhatian serius terhadap pengembangan infrastruktur transportasi darat yang lebih baik,” ujar Athor.

Namun, meskipun banyak pencapaian telah diraih, tantangan besar masih ada. Menurut kajian Tim UI, tingkat kemacetan di kawasan perkotaan masih tinggi, mencapai 48% pada tahun 2023. Selain itu, kinerja ketepatan waktu (On Time Performance atau OTP) transportasi perkotaan masih rendah dengan angka 33,65%. Tren emisi karbon dari sektor transportasi juga terus meningkat dalam dua dekade terakhir, menunjukkan urgensi untuk segera menerapkan teknologi ramah lingkungan dan sistem transportasi yang lebih cerdas.

Untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut, Tim Peneliti SKSG UI merekomendasikan sejumlah langkah strategis. Di antaranya, pembentukan “omnibus law” yang dapat menyederhanakan regulasi di sektor transportasi darat, serta peningkatan partisipasi publik dalam perumusan kebijakan transportasi. Lembaga transportasi juga disarankan untuk lebih banyak mengadopsi konsep “Mobility as a Service” (MaaS), terutama di kawasan metropolitan, yang memungkinkan integrasi berbagai moda transportasi dalam satu sistem yang mudah diakses oleh masyarakat.

Selain itu, penggunaan teknologi cerdas seperti “big data” dan kecerdasan buatan (AI) perlu dioptimalkan untuk meningkatkan efisiensi operasional, keselamatan, dan menurunkan emisi. Implementasi “Intelligent Transport System” (ITS) yang lebih luas juga dianggap sangat penting untuk menghadirkan sistem transportasi yang lebih cerdas dan berkelanjutan.

Dalam periode 2015-2024, Kemenhub telah merealisasikan 157 proyek infrastruktur transportasi darat, termasuk pembangunan enam terminal tipe A, 44 pelabuhan penyeberangan modern, dan 12 pelabuhan baru. Selain itu, sebanyak 53 terminal tipe A dan 54 pelabuhan penyeberangan juga telah direhabilitasi dan direvitalisasi. Di sisi lain, pengembangan sistem angkutan massal di enam kota metropolitan juga tengah dilakukan, di mana layanan inovatif seperti “Buy The Service” (BTS) berhasil meningkatkan jumlah penumpang hingga 146,94% dalam kurun waktu 2021 hingga 2023.

Program mudik gratis yang diinisiasi oleh Kemenhub juga menunjukkan hasil yang signifikan, dengan jumlah penerima manfaat yang melonjak dari 24.695 penumpang pada tahun 2023 menjadi 40.088 penumpang pada tahun 2024.

Turut hadir dalam seminar ini sejumlah tokoh penting, seperti Menteri PPN Bappenas RI periode 2016-2019, Prof. Bambang Brodjonegoro, Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Risyapudin Nursin, akademisi University of Tokyo, Assoc. Prof. Dr. Dinesh Manandhar, serta beberapa Guru Besar dari Universitas Indonesia, yakni Prof. Ir. Gunawan Tjahjono dan Prof. Dr. Ir. Sutanto Soehodho.

Dengan banyaknya capaian yang sudah diraih dan tantangan yang masih harus dihadapi, Kementerian Perhubungan bersama para akademisi dan pemangku kepentingan lainnya terus berupaya menciptakan sistem transportasi yang terintegrasi, cerdas, dan berkelanjutan untuk mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas. (*)

TERBARU

spot_img
spot_img

POPULER

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here