Jabaran.id – kota Bogor : Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor kembali menggelar panen padi Nutrizinc. Kegiatan ini sebagai upaya menekan angka stunting di Kota Bogor.
Program ini bekerjasama dengan Instalasi Pengujian dan Penerapan Standar Instrumen Pertanian (IP2SIP) Muara di bawah Balai Besar Pengujian Standar Instrumen (BBPSI) Padi Kementerian Pertanian.
Lurah Pasir Jaya R. G. M Yudhistira mengatakan ini adalah panen kedua program beras nutrizinc. Mereka ingin upaya percepatan pengentasan stunting bisa terus berjalan dengan panen kembali beras Nutrizinc.
“Program ini yang pertama dilakukan oleh Kelurahan se-Indonesia dikarenakan sebelumnya belum pernah maka mungkin kedepannya ada periode ketiga dan selanjutnya,” katanya, saat panen di Muara Landhouw, Pasir Jaya pada Jumat 24 Januari 2025.
Luas Lahan atau persawahan yang menjadi tempat penanaman padi yakni 5000 meter persegi. Hasil panen padi tersebut ditaksir bisa mencapai 2,5 ton, dikarenakan sebelumnya dengan 2.500 meter persegi menghasilkan 1,3 ton.
“Jadi polanya BBSPI PADI selain memberikan tanah untuk dikelola oleh kami mereka juga menyediakan bibit, pupuk, pestisida dan tenaga. Hasil dari panen dibeli oleh mitra salah satunya Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Perempuan Indonesia Maju (PIM) dan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi),” jelasnya.
Mereka akan terus mengembangkan program ini termasuk meningkatkan hasilnya sesuai permintaan Baznas yaitu 10 ton. Hal ini diharapkan bisa terwujud dalam tahun-tahun berikutnya program ini dijalankan.
“Ini jangan sampai terhenti, karena jika kembali mengawali program akan sulit dibandingkan meneruskannya. Saya dari awal berkomitmen untuk membangun ekosistem dengan pola pentahelix, Insyaallah siapa pun pemimpinnya tidak akan mempengaruhi dari pola yang ada di Pasir Jaya ini,” jelasnya.
Sementara itu, Wage Ratna Rohaeni, Kepala IP2SIP Muara menjelaskan padi yang ditanam yaitu Nutrizinc merupakan padi unggulan untuk pencegahan stunting. Ini sengaja dipilih pemerintah agar pangan yang diterima masyarakat bisa terjaga gizinya.
“Kota Bogor sendiri ada 3 hektare khusus untuk padi bernutrisi zing tinggi. Sisanya itu VUB berpotensi tinggi, yaitu Inpari 47. Kemudian di atas itu ada lahan gobo, Inpago 40, seluas 1,5 hektare. Dan juga untuk sawah irigasinya sekitar 15 hektare itu ditanami padi-padi unggulan yang bervariasi,” jelasnya.
Beras nutrizinc panen kedua ini sendiri disebut sudah sesuai dengan kebutuhan pencegahan stunting yaitu minimal zinc di atas 30. Periode kedua ini juga mereka melakukan penanggulangan hama penyakit secara terpadu dan secara semi organik.
“Hasilnya tampilan bulirnya lebih cerah, lebih bening dan juga serangan terhadap, ketahanan terhadap hama penyakitnya juga meningkat,” Pungkasnya.
Hadir pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas DKPP, Camat Bogor Barat, dan para tamu undangan lainya.