Jabaran.id – Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Teachers Grow yang berlokasi di Jalan Nusa Indah, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok, berhasil menyelenggarakan pelatihan guru pembimbing khusus (GPK) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara. Kegiatan yang digelar selama lima hari, dari 17 hingga 21 Februari 2025, ini mendapatkan apresiasi positif dari para peserta, termasuk dari kalangan pendidik dan pejabat dinas setempat.
Salah satu peserta, Suhaeni, Kepala TK Negeri Handayani Tabaco, mengungkapkan pengalamannya selama mengikuti pelatihan.
“Selama mengikuti pelatihan, saya mendapatkan pengalaman yang luar biasa. Banyak ilmu yang didapat dan bisa dipraktikkan di sekolah, terutama dalam menangani anak berkebutuhan khusus (ABK). Dengan ragamnya kategori ABK, tentu guru harus bisa menyesuaikan dirinya menjadi lebih baik lagi. Intinya adalah memberikan penanganan khusus dan tepat untuk ABK,” ujar Suhaeni.
Suhaeni juga menjelaskan kondisi di TK Negeri Handayani, yang memiliki 10 siswa inklusi. Tumbuh kembang anak autis berbeda dengan anak pada umumnya. Di sekolah kami, ada lima guru dan satu guru khusus ABK.
“Saya akan menyalurkan pengetahuan yang saya dapat untuk berbagi dengan rekan-rekan guru lainnya,” tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya memahami potensi anak berkebutuhan khusus, yang menurutnya sangat besar, meskipun masih terdapat keterbatasan dalam hal sumber daya manusia (SDM) dan pengetahuan.
Selain itu, Suhaeni menyoroti materi pelatihan tentang Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). “Anak dengan ADHD di sekolah mungkin terlihat diam, tetapi di rumah sangat aktif. Proses penanganannya harus dilakukan perlahan-lahan dan membuat anak merasa nyaman. Komunikasi dengan orang tua juga menjadi kunci penting,” jelasnya.
Kabid PAUD dan Dikmas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kolaka Timur, Andi Astuti, menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan yang pertama kali dilakukan di luar daerah Kabupaten Kolaka Timur dengan fokus pada pendidikan ABK.
“Selama lima hari pelatihan, banyak ilmu yang didapat dan tentunya akan sangat berguna. Ilmu ini bisa diterapkan dan diaplikasikan oleh guru-guru di TK, SD, dan SMP yang ikut serta dalam kegiatan pelatihan tersebut,” ujar Andi Astuti.
Ia juga menekankan pentingnya peran peserta pelatihan untuk membagikan pengetahuan yang mereka dapat kepada guru-guru lainnya.
“Setiap peserta memiliki tugas untuk menyebarluaskan ilmu yang mereka dapat di pelatihan ini. Harapannya, pengetahuan tentang pendidikan ABK bisa merata di seluruh Kabupaten Kolaka Timur,” tambahnya.
Kasi Bidang Kelembagaan dan Sarpras Bidang SD, Nurhayati, mengungkapkan bahwa berdasarkan survei online, Sekolah Tunas Global dinilai memiliki pembelajaran dan pendidikan ABK yang lengkap.
“Ilmu yang didapat dari pelatihan ini akan sangat berguna untuk guru-guru di Kolaka Timur. Saat ini, di Kabupaten Kolaka Timur, terdapat 121 lembaga TK, 140 SD, dan 41 SMP. Namun, belum ada guru shadow yang khusus mendampingi ABK,” jelas Nurhayati.
Nurhayati menegaskan bahwa guru-guru di Kolaka Timur harus menguasai pendidikan untuk siswa ABK.
“Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap kompetensi guru dalam menangani ABK semakin meningkat, sehingga setiap anak berkebutuhan khusus mendapatkan pendidikan yang layak dan sesuai,” pungkasnya.
Informasi lebih lanjut, LKP Pelatihan Guru Teachers GROW adalah Rumah Belajar Guru Indonesia yg tidak hanya memberikan pelatihan, namun juga ada praktik langsung di sekolahnya, yaitu Sekolah Tunas Global. Jadi para peserta bisa langsung observasi, interaksi, konsultasi dan praktik langsung. (*)