Jabaran.id – PKBM Inspirasi Anak Negeri (IAN) mengawali pendampingan sekolah anak-anak TKI di Sabah Malaysia dalam kegiatan Project Camp yang melibatkan enam learning center selama lima hari berikut perjalanannya, yaitu 16-20 Juli 2024.
Sebelum kegiatan ini, siswa PKBM Inspirasi Anak Negeri (IAN) dibekali softskill dan hardskill yang dapat mereka sharing kepada teman-teman di sabah Malaysia, seperti public speaking, leadership, photography, digital marketing, pembuatan kreasi produk baik kuliner maupun kerajinan tangan, dan lain-lain. Ini menjadi salah satu challenge untuk siswa PKBM IAN yang akan berangkat dengan adanya seleksi menjadi Duta Inspirasi dari Indonesia di Sabah Malaysia, karena selain mereka upgrade skill, mereka juga harus menyampaikan apa yang telah mereka pelajari selama belajar di PKBM IAN. Selain itu, akomodasi transportasi ke sabah Malaysia juga tidak dibiayai oleh orangtua melainkan dari hasil profit bisnis mereka, sehingga ini menjadi rewards untuk siswa yang menjadi DUTA INSPIRASI.
Ada banyak siswa usia sekolah yang belum mendapat kesempatan belajar di lembaga formal di Malaysia. Menurut eksposnews.com, ada sekitar 45.000 anak usia sekolah dasar berada di Sabah. Saat ini learning centre tumbuh demi memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak Indonesia yang berstatus stateless.
PKBM IAN sangat mendukung proses pendampingan yang lebih bersahabat terhadap learning center-learning center di Sabah kalau di Indonesia Namanya PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat). Pada kesempatan ini, PKBM IAN berinisiatif mengadakan kegiatan Project Camp dengan siswa sekolah dasar dan lanjutan pertama di Sabah guna membangun kemampuan berpikir kritis dengan bernalar melalui kegiatan edukatif. Hal ini akan menumbuhkan cinta tanah air karena dibimbing langsung oleh siswa setingkat sekolah lanjutan atas dan guru yang berasal dari PKBM IAN, Indonesia. Mereka adalah Alifia Ramadhani dan Yudha Kurniawan yang terpilih menjadi Duta Inspirasi tahun ini.
Peserta kegiatan dilakukan di ALC Kinarut, 30 menit dari Kota Kinabalu. Ada enam learning center yang mengikuti kegiatan camping bersama ini. Learning center tersebut adalah CLC Java, ALC Kinarut, Matakana Learning Center, Sekolah Alternatif Teluk Layan (Borneo Comrad), ALC Saga, dan CL Grace. Masing-masing learning center mengirimkan 10 siswa. Jadi total peserta adalah 60 siswa dengan rentang usia 10-15 tahun (kisaran SD dan SMP).
Peserta diberi motivasi dan materi berupa keterampilan hidup yang akan berguna pada kehidupannya kemudian. Motivasi dari permainan outdoor dan indoor, seperti bentengan, alcatraz, permainan mencari harta karun, dan senam otak. Sementara keterampilan hidup yang dikenalkan adalah membuat makanan cireng, teknik mengambil gambar (photography), keterampilan berbicara (public speaking), membuat jumputan, membuat origami, dan mendesain informasi melalui aplikasi canva yang diperlukan oleh anak-anak muda Generasi Z. Di akhir Project Camp tidak lupa bersama Trash Hero, LSM lingkungan melakukan bersih pantai di belakang learning center yang berbatasan dengan Pantai Langkah Syabas.
Tujuan dari Project Camp ini adalah meningkatkan kualitas belajar siswa di kelas-kelas learning center, meningkatkan minat belajar pada anak-anak TKI, memberikan kesadaran bahwa anak perlu mencintai tanah air Indonesia, dan menambah pengalaman dan pembelajaran bermakna untuk Duta Inspirasi yang terpilih
Secara khusus, PKBM IAN berharap project camp ini akan diadakan rutin setiap tahun, bisa menjadi Student Exchange Conference juga untuk siswa Indonesia-Malaysia. Melalui kegiatan bersama yang dipelopori siswa dan guru PKBM IAN akan memberi semangat kebangsaan yang tinggi, dapat termotivasi dan terinspirasi untuk selalu berbuat kebaikan, melaksanakan challenge dengan sebaik mungkin dengan adanya project yang bermanfaat, Kelak akan menjadi pengalaman dan pembelajaran bermakna. Semoga tahun depan juga semakin banyak sekolah yang mengikuti kegiatan project camp ini. (*)