Jabaran.id – SMAN 6 Depok menggelar kegiatan Studi Tiru Dirgantara, sebuah program yang dirancang untuk memfasilitasi pertukaran ide dan program unggulan antar MPK (Majelis Perwakilan Kelas) dan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) dari 17 sekolah di wilayah Kota Depok, Kabupaten Bogor, Tangerang Selatan, dan Jakarta. Kegiatan yang telah berlangsung selama dua tahun ini menjadi wadah bagi siswa untuk berbagi pengalaman, memperluas jaringan, dan mengembangkan kemampuan komunikasi serta kepemimpinan.
Pembina OSIS SMAN 6 Depok, Allimatus Sadiyah, yang akrab disapa Atus, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memungkinkan siswa mendapatkan informasi dari berbagai sekolah dalam satu forum.
“Biasanya, studi ke sekolah lain dilakukan dengan mendatangi satu sekolah tujuan. Namun, dengan Studi Tiru Dirgantara, MPK-OSIS dari beberapa sekolah datang ke satu tempat, dan mereka berdiskusi dalam kegiatan tersebut. Sehingga, dalam satu kegiatan, mereka bisa mendapatkan informasi yang banyak dari beberapa sekolah,” ujar Atus.
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan MPK-OSIS dari 17 sekolah yang terdiri dari SMA dan SMK. Setiap sekolah mempresentasikan program unggulan mereka, yang kemudian didiskusikan bersama untuk mencari inspirasi dan ide-ide baru yang dapat diterapkan di masing-masing sekolah.
“Ini menjadi hal yang baru, dalam memberikan kesempatan kepada siswa untuk bisa melatih mental mereka saat berbicara dengan orang lain,” tambah Atus.
Kepala SMAN 6 Depok, Siti Faizah, menekankan pentingnya kegiatan ini dalam membangun relasi dan meningkatkan kemampuan siswa.
“Siswa jadi memiliki banyak relasi di antara sesama siswa. Mereka bisa saling bertukar informasi. Dengan kegiatan ini, siswa juga jadi mengetahui tentang kemampuan sekolahnya. Bahkan, bisa mendapatkan beberapa program dan kegiatan di sekolah lain yang sekiranya bisa diterapkan di sekolahnya. Bahkan, bisa saja dimodifikasi menjadi lebih baik lagi,” jelas Siti Faizah.
Selain sebagai ajang berbagi program unggulan, Studi Tiru Dirgantara juga menjadi sarana untuk melatih mental dan kepercayaan diri siswa.
“Ini menjadi hal yang baru, dalam memberikan kesempatan kepada siswa untuk bisa melatih mental mereka saat berbicara dengan orang lain,” tambah Siti Faizah.
Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat bagi siswa, tetapi juga bagi sekolah-sekolah yang terlibat. Dengan adanya pertukaran ide dan program, sekolah dapat mengadopsi atau memodifikasi kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing. Hal ini menunjukkan bahwa Studi Tiru Dirgantara bukan sekadar acara seremonial, melainkan langkah nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan organisasi siswa. (*)
masyaAllah keren banget hexa