Jabaran.id — Dalam upaya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari kekerasan, SMPN 29 Depok menggelar kampanye Stop Bullying dan Kekerasan bekerja sama dengan Polsek Pancoranmas. Kegiatan ini merupakan bagian dari langkah preventif untuk mengatasi permasalahan bullying dan kekerasan di kalangan pelajar, khususnya di wilayah Kecamatan Pancoranmas dan Cipayung, yang menjadi wilayah hukum Polsek Pancoranmas.
Kepala SMPN 29 Depok, Titik Sunarsih, menyampaikan bahwa kegiatan ini diinisiasi oleh pihak sekolah bersama Tim TPPK (Tim Pencegahan Penanganan Kekerasan) dan guru Bimbingan Konseling (BK), dengan tujuan utama menciptakan suasana sekolah yang damai dan menyenangkan.
“Kami ingin memastikan bahwa SMPN 29 Depok menjadi tempat yang aman bagi seluruh siswa. Salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya menghentikan segala bentuk perundungan dan kekerasan, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah,” ujar Titik.
Kampanye ini menghadirkan pemateri dari Polsek Pancoranmas, yakni Aiptu Octyana dan Aiptu Nur, yang memberikan materi seputar bahaya bullying dan kekerasan, serta dampak buruknya bagi korban dan pelaku. Kedua anggota kepolisian tersebut menekankan pentingnya membangun sikap saling menghormati dan tolong-menolong di antara sesama siswa.
“Kami berharap, melalui kegiatan seperti ini, para siswa dapat lebih paham tentang dampak negatif bullying dan kekerasan, serta tumbuh menjadi generasi muda yang lebih peduli dan berempati terhadap orang lain,” ujar Aiptu Octyana di hadapan para peserta.
Kampanye ini diikuti oleh siswa kelas VII, VIII, dan IX yang antusias mendengarkan pemaparan dari para pemateri. Selain penyampaian materi, kegiatan ini juga melibatkan sesi tanya jawab interaktif, di mana para siswa berkesempatan untuk mengajukan pertanyaan seputar bullying dan bagaimana cara menghadapinya jika mereka atau teman mereka mengalami kekerasan.
Menurut Titik, kolaborasi dengan Polsek Pancoranmas ini merupakan langkah penting dalam mendidik siswa agar menjadi pribadi yang berani berkata tidak terhadap bullying.
“Ini adalah bentuk komitmen kami untuk menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan bertanggung jawab terhadap sesama. Kami berharap, kerjasama ini akan terus terjalin baik di masa mendatang,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Titik juga menyampaikan harapannya agar kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara berkala.
“Kami ingin siswa-siswa SMPN 29 Depok siap menyongsong Indonesia Emas, yakni generasi yang tidak hanya unggul dalam prestasi, tetapi juga memiliki kepribadian yang kuat, bebas dari kekerasan, dan mampu menghargai perbedaan.”
Dengan adanya kampanye ini, SMPN 29 Depok bertekad untuk menjadi pelopor dalam menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif, di mana siswa dapat belajar dengan aman tanpa adanya ancaman kekerasan atau perundungan. (*)