Jabaran.id – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, mengumumkan bahwa hingga saat ini telah tercatat lima kasus cacar monyet atau monkeypox di Jawa Barat, dengan kasus pertama terjadi di Kota Bandung.
Bey Triadi Machmudin menjelaskan bahwa kasus pertama yang terjadi di Kota Bandung telah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin dan telah sembuh. Namun, kasus baru muncul, sehingga total kasus mencapai lima.
“Cacar monyet di Jabar ada lima kasus, yang satu dirawat di RSHS dan sudah keluar. Kemudian dari Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kota Depok, Kota Bekasi, jadi masih ada empat yang masih sakit,” ujar Bey.
Meskipun terjadi peningkatan kasus, Bey menyatakan bahwa pihaknya belum memberlakukan kesiagaan tinggi seperti pada penanganan COVID-19. Namun, ia mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga perilaku hidup bersih dan sehat sebagai langkah utama pencegahan.
Di sisi lain, Bey menegaskan bahwa semua rumah sakit di Jawa Barat telah siap untuk menerima pasien cacar monyet, dan semua yang terinfeksi telah mendapatkan perawatan intensif.
“Yang penting semua rumah sakit sudah siap siaga dan tidak boleh menolak pasien cacar monyet,” tambahnya.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Vini Adiani Dewi, melaporkan bahwa dari total pasien positif cacar monyet, satu warga Kota Bandung yang dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin telah sembuh dan pulang. Vini menegaskan bahwa peningkatan kasus ini telah diantisipasi dengan menyiagakan seluruh fasilitas kesehatan dari puskesmas hingga rumah sakit di Jawa Barat.
“Penularan penyakit cacar monyet sangat rentan melalui hubungan seksual kepada atau dengan orang yang memiliki imunitas tubuh rendah. Oleh karena itu, menjaga pola hidup sehat menjadi kunci pencegahan penyakit tersebut,” ungkap Vini.
Pemerintah Jawa Barat terus melakukan pelacakan kontak erat pasien positif dan menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjalani protokol kesehatan untuk meminimalisir penyebaran cacar monyet di wilayah tersebut. (*)
