HomePendidikanPengalaman Orang Tua di SMP NP Tunas Global: Pentingnya Sekolah yang Tepat...

Pengalaman Orang Tua di SMP NP Tunas Global: Pentingnya Sekolah yang Tepat bagi Anak Inklusi

Jabaran.id – Shendy Amanda, seorang orang tua siswa di SMP Nasional Plus Tunas Global, membagikan pengalamannya dalam memilih sekolah yang tepat bagi anak-anaknya yang berkebutuhan khusus. Shendy memiliki dua anak yang keduanya menempuh pendidikan di Sekolah Tunas Global, di mana anak pertamanya telah lulus SMP, sementara anak keduanya kini sedang duduk di kelas IV.

“Kami pernah mencoba sekolah lain, tetapi ada yang kurang pas dalam konsep pendidikannya,” ujar Shendy saat menceritakan pengalamannya.

Keluarganya akhirnya mendapatkan informasi mengenai Sekolah Tunas Global, yang kemudian menjadi pilihan mereka karena sekolah ini memiliki pendekatan yang berbeda dalam mendidik anak-anak dengan kebutuhan khusus.

Anak pertama Shendy memiliki kondisi hyperaktif yang meskipun masih terkendali, tetap memerlukan perhatian khusus. Ia mengakui bahwa sebagai orang tua, ia harus belajar bagaimana menangani anaknya, terutama dalam menyiapkan waktu khusus untuk mendampingi proses belajarnya.

“Saat mendapatkan anak spesial, berarti kita sebagai orang tua juga harus menjadi spesial di mata Tuhan. Intinya adalah memberikan yang terbaik untuk anak saya,” tegas Shendy.

Hasil observasi dari psikolog yang menangani anak tersebut menunjukkan bahwa peluang keberhasilan anak sangat tinggi, mencapai 90 persen, asalkan penanganannya tepat. Penanganan yang tepat tersebut termasuk memilih sekolah dengan program khusus untuk anak berkebutuhan khusus. Namun, Shendy menekankan bahwa peran pola asuh di rumah juga tak kalah pentingnya.

Anak pertama Shendy yang sangat aktif memiliki kesulitan untuk fokus dalam waktu lama dan sulit duduk diam di satu tempat. Menurutnya, agar anak bisa tumbuh sesuai dengan kondisinya, diperlukan sekolah yang memahami kebutuhan khusus anaknya.

“Oleh karena itu, kami perlu mencari sekolah yang tepat yang bisa memahami kondisi dan karakter anak tersebut. Anak ini tidak bisa dimasukkan ke sekolah umum dan disamaratakan dengan anak-anak lain dalam hal pendidikan,” jelas Shendy.

Sekolah Tunas Global, yang fokus pada penanganan anak inklusi, memberikan perhatian khusus sejak anak tersebut berada di TK.

“Saat diobservasi, pihak sekolah langsung memberikan pemahaman tentang bagaimana penanganan dan treatment yang sesuai,” ujar Shendy.

Lingkungan sekolah ini juga mendukung anak inklusi, di mana siswa lainnya diajarkan untuk memahami dan menerima keberadaan anak-anak yang membutuhkan penanganan khusus.

Selama 11 tahun, Shendy mempercayakan pendidikan kedua anaknya di Sekolah Tunas Global. Ia juga memuji komunikasi yang baik antara orang tua dan pihak sekolah, khususnya dengan guru kelas. Sekolah sudah mengetahui hal-hal yang harus dilakukan untuk mendukung perkembangan anak inklusi.

“Selama 11 tahun, saya melihat perubahan yang signifikan, terutama dalam hal penanganan hyperaktif dan fokus belajar anak saya,” katanya.

“Tidak boleh ada yang egois, baik itu orang tua ataupun sistem pendidikan di sekolah,” ungkap Shendy.

Ia juga berusaha menerapkan pembelajaran yang didapat di sekolah saat berada di rumah, sehingga ada kesinambungan dalam pola asuh dan pendidikan anaknya.

Shendy juga menyadari bahwa anak inklusi yang bukan jenius tidak bisa dipaksa untuk mengikuti pembelajaran akademis seperti anak-anak lainnya. Menurut Shendy, fokus pada keterampilan hidup jauh lebih relevan untuk perkembangan anak-anak berkebutuhan khusus, agar mereka bisa mandiri dalam menjalani kehidupannya

“Yang lebih penting adalah lifeskill, seperti ke kamar mandi sendiri dan melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri,” jelasnya. (*)

TERBARU

spot_img
spot_img

POPULER

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here