HomeEkbisCEO Mentorship 2024 di Gunadarma Pererat Kolaborasi Industri dan Pendidikan
spot_img

CEO Mentorship 2024 di Gunadarma Pererat Kolaborasi Industri dan Pendidikan

Jabaran.id, DepokCEO Mentorship, sebuah acara yang bertujuan untuk mempererat kolaborasi antara industri dan pendidikan, kembali hadir. Program yang berada di bawah Dirjen Diktiristek Ekosistem Kedaireka bekerja sama dengan Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK), mendorong minat Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI).

Acara ini diadakan secara hybrid dan disiarkan oleh UGTV, sebuah channel TV digital komunitas yang bertempat di kampus F8 Fakultas Kedokteran Universitas Gunadarma.

Direktur PMO Kedaireka 2024, Matrissya Hermita mengatakan bahwa Kedaireka meluncurkan inisiasi Ekosistem Kedaireka yang berisi program-program yang diharapkan mampu meningkatkan wawasan dan membuka peluang kolaborasi bagi insan perguruan tinggi dan mitra industri.

“Program CEO Mentorship, sebagai bagian dari Ekosistem Kedaireka, bertujuan meningkatkan minat insan perguruan tinggi, umum, dan industri dalam berkolaborasi serta berinovasi melalui cerita pengalaman para pemimpin dan ahli di bidangnya. Melalui program ini, insan perguruan tinggi dan industri diharapkan terinspirasi untuk mengambil aksi nyata serta berani berinovasi untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada,” ujarnya.

- Advertisement -

Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh berpengaruh seperti Prof. Ir. Nizam, Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada & Dirjen Diktiristek periode 2020-2024; Prof. Dr. Faiz Syuaib Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek; dan Prof. Dr. Lilis Nuraida selaku tim ahli PDP 2024.

Selain itu, CEO Mentorship ini juga dimeriahkan oleh kehadiran narasumber Sarwono Sutikno, Perwakilan Insan Perguruan Tinggi – Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Handoyo dari Advan / PT Bangga Teknologi Indonesia, Perwakilan Mitra Dunia Usaha & Dunia Industri (DUDI) di bidang Industri Perangkat Telematika. Acara ini di moderatori oleh Prof. Dr. Budi Hermana.

Beberapa narasumber kunci membagikan pandangannya mengenai pentingnya platform Kedaireka sebagai sarana akselerasi kolaborasi inovasi di Indonesia.

Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek, Faiz Syuaib
mengatakan terkait platform, berarti menciptakan permukaan yang sama supaya semuanya bisa berdiri di sana dan berinteraksi.

“Bisa jadi ada pihak-pihak yang berada di luar platform, oleh karena itu perlu ada usaha penyesuaian agar semua pihak bisa satu frekuensi dan bersama-sama berada di sana. Infrastruktur platform Kedaireka yang dibangun beberapa tahun lalu sangat luar biasa dalam menyatukan insan perguruan tinggi dan dunia industri. Sangat disayangkan jika kita sebagai bangsa tidak dapat memanfaatkan platform yang luar biasa ini,” paparnya.

Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Dirjen Diktiristek Prof. Ir. Nizam menambahkan bahwa penting bagi Indonesia untuk mengedepankan kolaborasi inovasi sebagai ujung tombak kemajuan bangsa.

“Kunci utama dalam menumbuhkan ekosistem kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri adalah kesesuaian visi untuk memajukan ekonomi Indonesia melalui inovasi. Kolaborasi yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak tidak hanya menciptakan sinergi, tetapi juga menunjukkan inisiatif dan proaktif dalam menginisiasi kerja sama,” paparnya.

Program Dana Padanan sebagai Solusi Inovatif Menjawab Tantangan Industri
CEO Mentorship 2024 ini mengusung tema “Menemukan Solusi Inovatif untuk Menjawab Tantangan Industri melalui Platform Kedaireka”, yang menggarisbawahi pentingnya kerja sama lintas sektor dalam menghadapi tantangan industri di Indonesia melalui Program Dana Padanan (PDP) Kedaireka.

PDP dapat dianggap sebagai cerminan komitmen untuk meningkatkan efektivitas dan kejelasan pelaksanaan program serta kebermanfaatan rekacipta yang dihasilkan. Revitalisasi platform kedaireka.id dan penyesuaian program ekosistem Kedaireka menjadi fokus utama untuk memperbaharui infrastruktur serta proses dalam mendukung kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri.

Melalui Kurasi Kreasi Reka, peta kolaborasi dan inovasi dari insan akademik dan dunia industri akan semakin jelas tergambar. Keberadaan Kurasi Reka menjadi langkah penting dalam memastikan kualitas inovasi yang dihasilkan dalam program ini, dan pada akhirnya akan menjadi indikator keberhasilan Ditjen Dikti Ristek dalam menjembatani kolaborasi perguruan tinggi dan industri yang berkesinambungan.

Prof. Dr. Lilis Nuraida selaku tim ahli PDP 2024, mengungkapkan bahwa meski terdapat beberapa pembaruan, program dana padanan 2024 memiliki misi yang tetap sama dari sebelumnya, yakni hilirisasi hasil-hasil riset para peneliti di perguruan tinggi untuk selanjutnya bisa dikomersialisasikan yang dapat mendukung industri hilir. Selain itu, program ini penting juga sebagai sarana hilirisasi kepakaran para peneliti di perguruan tinggi.

“Sejak 2023, program ini lebih dipertajam lagi yang dibagi ke dalam dua skema besar; skema A untuk hilirisasi produk dan hilirisasi kepakaran, dan skema B untuk pemberdayaan masyarakat. Pada 2024, skema ini dipertajam dan mulai dimungkinkan untuk skema multi-tahun untuk hilirisasi. Sementara untuk skema pemberdayaan masyarakat hanya dapat satu tahun,” jelasnya.

Dalam menjawab tantangan industri guna merealisasikan fokus strategis nasional pemerintah Indonesia dalam meningkatkan level Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) guna menurunkan ketergantungan industri pada impor, CEO Mentorship 2024 menjadi momentum untuk menggalang kerja sama lintas sektor.

Dalam rangka mencapai target tersebut, penguatan riset menjadi salah satu prioritas yang diwadahi melalui Program Dana Padanan 2024 oleh Kedaireka, sebagai sarana untuk menjembatani kolaborasi riset dan inovasi antara perguruan tinggi dan industri guna menghadirkan solusi bagi berbagai permasalahan masyarakat.

Sarwono Sutikno, Perwakilan Insan Perguruan Tinggi – Institut Teknologi Bandung (ITB), mengatakan hal terpenting dari menerima program kolaborasi dengan industri ini adalah terjadinya sharing knowledge. Jadi kolaborasi ini tidak hanya menguntungkan bagi industri saja, tetapi juga sangat bermanfaat bagi pihaknya.

Saat ini PT Bangga Teknologi Indonesia berfokus untuk pengerjaan di bagian motherboard, karena inti dari sebuah laptop adalah motherboard. Mereka mengerjakan proses PCBA yang dikenal dengan surface mount technology (SMT) yang menjadi proses kunci dalam manufaktur elektronik modern dengan menawarkan presisi tinggi dan efisiensi dalam memasang komponen elektronik pada printed circuit boards (PCB).

Perwakilan Advan/PT Bangga teknologi Indonesia, perwakilan Mitra Dunia Usaha dan Dunia Industri Handoyo menambahkan pihaknya mengapresiasi kepada platform Kedaireka.

“Kami sangat berterima kasih kepada platform Kedaireka, karena meski harus melalui proses yang panjang, namun pada akhirnya perusahaan kami dapat merealisasikan misi kami melalui kolaborasi inovatif dengan ITB,” pungkasnya.

TERBARU

spot_img
spot_img

POPULER

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here