Jabaran.id – Direktur Eksekutif Migrant Care, Wahyu Susilo, mengungkapkan bahwa jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang berencana untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2024 RI di Kuala Lumpur, Malaysia, mengalami peningkatan yang signifikan.
Menurutnya, hal ini disebabkan oleh banyaknya WNI yang belum terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), sehingga menyebabkan antrean pemilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) menjadi sangat padat. Dalam video yang diterimanya dari Wahyu Susilo, terlihat ruangan TPS di WTC Kuala Lumpur sangatlah penuh sesak.
“Dalam situasi kerumunan ribuan calon pemilih di awal masa pemilu di Kuala Lumpur, saya berada di tengah-tengah mereka. Pemilu di Kuala Lumpur berlangsung pada tanggal 11 Februari 2024, dengan total 223 TPS yang melayani sebanyak 223.000 pemilih,” ucap Wahyu dalam rekaman suaranya pada hari Minggu, 11 Februari 2024.
Lebih lanjut, Wahyu menjelaskan bahwa banyak pekerja migran Indonesia yang bekerja di Malaysia turut serta dalam pemungutan suara, namun sayangnya sebagian besar dari mereka tidak terdaftar dalam DPT. Dia menyebutkan bahwa sekitar 150.000 orang belum terdaftar dalam DPT, namun tetap memenuhi TPS untuk mencoblos.
“Dengan demikian, diperkirakan jumlah pemilih khusus di Kuala Lumpur meningkat secara signifikan. Saya telah berdiskusi dengan duta besar, dan diperkirakan sekitar 150.000 pemilih yang belum terdaftar dalam DPT akan mengikuti pemungutan suara,” jelas Wahyu.
“Anda dapat mendengarkan sendiri situasi yang saya alami. Saya berada di tengah keramaian ribuan calon pemilih yang antre di TPS yang terpusat di World Trade Center Kuala Lumpur,” tambahnya. (*)
