HomeOlahragaMike Tyson Diharapkan KO Jake Paul, Demi Jaga Reputasi Legendarisnya
spot_img

Mike Tyson Diharapkan KO Jake Paul, Demi Jaga Reputasi Legendarisnya

Jabaran.id – Mantan juara dunia kelas berat, Mike Tyson, diharapkan dapat memukul KO Jake Paul dalam pertarungan mereka yang akan datang. Harapan ini disampaikan oleh Joe Egan, mantan petinju yang pernah menjadi lawan tanding Tyson ketika keduanya masih di level amatir. Menurut Egan, kekalahan dari Paul akan menjadi noda dalam warisan legendaris Tyson yang dikenal sebagai salah satu petinju terhebat sepanjang masa.

Mike Tyson mencatatkan namanya dalam sejarah tinju dunia saat ia menjadi juara dunia kelas berat termuda sepanjang masa pada tahun 1986, di usia 20 tahun. Kedigdayaannya di atas ring sudah menjadi legenda, termasuk kemenangan bersejarah dalam waktu 91 detik melawan Michael Spinks, dan pertarungan tiga ronde dengan Trevor Berbick. Namun, di usia yang sekarang sudah jauh dari masa puncaknya, Tyson menghadapi tantangan berbeda dengan bertarung melawan Jake Paul, seorang YouTuber yang beralih menjadi petinju.

Joe Egan, yang menghabiskan dua tahun berlatih bersama Tyson sebelum sang legenda menaklukkan dunia tinju, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap pertarungan ini. Ia menyatakan bahwa jika Tyson kalah dari Jake Paul, hal itu akan merusak reputasi besar yang telah dibangunnya selama bertahun-tahun.

“Saya sangat berharap Mike Tyson bisa memukul KO Jake Paul pada tanggal 15 nanti. Jika tidak, itu bisa merusak pencapaiannya yang luar biasa selama bertahun-tahun, seperti kemenangan cepatnya melawan Michael Spinks dan pertarungan legendarisnya dengan Trevor Berbick,” kata Joe Egan dalam wawancaranya dengan SunSport.

- Advertisement -

Egan menambahkan bahwa Jake Paul, meski dikenal sebagai sosok kontroversial di media sosial, tidak berada di level yang bisa menyaingi Tyson, baik saat ini maupun di masa-masa puncak kariernya.

“Jake Paul bukanlah petinju yang bisa mengalahkan Mike Tyson, bahkan dalam tahap kehidupan Mike yang sekarang. Jika itu terjadi, akan menjadi noda dalam warisan Tyson sebagai salah satu petinju terbesar sepanjang masa,” lanjutnya.

Meskipun kekhawatiran besar terkait pertarungan Tyson melawan Paul, Joe Egan dan Mike Tyson tetap memiliki hubungan yang erat sejak sesi latih tanding mereka di Catskills, New York, pada masa lalu. Kedekatan mereka berlanjut hingga Egan turut menyaksikan pertarungan profesional terakhir Tyson lebih dari dua dekade lalu, ketika Tyson memutuskan untuk pensiun dari dunia tinju.

“Saya hadir di pertandingan terakhir Mike di Washington DC, dan itu momen yang sulit. Ketika Danny Williams mengalahkannya, Mike masih terlihat sebagai bayangan dari sosok legendaris yang dikenal dunia. Meskipun begitu, kalah dari Danny Williams, juara kelas berat Eropa, bukanlah aib. Begitu pula dengan kekalahannya dari McBride, yang merupakan petinju kelas berat berbakat. Namun, Jake Paul bukanlah McBride, dan dia tentu bukan Danny Williams,” jelas Egan.

Jake Paul, yang berusia 27 tahun, telah mencatatkan sepuluh kemenangan dan hanya satu kekalahan sepanjang karier tinjunya, dengan kekalahan tersebut datang dari Tommy Fury yang berusia 25 tahun. Meskipun banyak yang meragukan kemampuan Paul sebagai petinju profesional, Joe Egan mengakui bahwa Paul memiliki kualitas tertentu yang tidak bisa diabaikan.

“Jake Paul memiliki sesuatu yang tidak bisa diajarkan kepada seorang petinju, yaitu keberanian. Anda bisa melatih keterampilan seseorang, tapi keberanian adalah sesuatu yang lahir dari dalam diri. Jika seseorang tidak memiliki keberanian, maka sebaiknya ia memilih olahraga lain selain tinju. Anda tidak ‘bermain’ tinju, Anda bertanding,” ujar Egan.

Egan juga menyatakan kekagumannya terhadap Jake Paul yang, meskipun sering mendapat cemoohan dari publik, menunjukkan semangat dan determinasi yang tinggi.

“Jake Paul memiliki kualitas yang saya hormati. Keberaniannya untuk menghadapi Mike Tyson, seorang legenda dengan kekuatan tinju yang luar biasa, terlepas dari usianya sekarang, menunjukkan bahwa ia tidak takut. Mike Tyson, baik di usia 58 tahun atau 28 tahun, masih merupakan ‘mesin penghancur’,” imbuhnya.

Pertarungan antara Mike Tyson dan Jake Paul menjadi salah satu laga yang paling dinantikan oleh para penggemar tinju dan juga komunitas media sosial. Bagi Tyson, ini bukan hanya sekadar pertarungan biasa, melainkan sebuah momen untuk mempertahankan warisan dan reputasi yang telah ia bangun selama puluhan tahun. Kekalahan dari sosok seperti Jake Paul, yang awalnya tidak dikenal sebagai petinju, bisa menjadi pukulan besar bagi citra Tyson di dunia olahraga.

Sebaliknya, bagi Jake Paul, kemenangan melawan Mike Tyson akan menjadi puncak dari perjalanan karier tinjunya yang penuh kontroversi. Paul, yang semula dikenal sebagai bintang media sosial, telah berusaha membuktikan bahwa dirinya lebih dari sekadar entertainer, tetapi juga seorang petarung sejati. Kemenangan atas Tyson akan mengangkat statusnya dari sekadar petinju amatir menjadi salah satu nama besar dalam sejarah tinju modern.

Pertarungan ini jelas bukan hanya soal fisik di atas ring, tetapi juga soal reputasi, kebanggaan, dan warisan. Mike Tyson, dengan sejarah panjangnya, tentu tidak akan membiarkan siapa pun mencoreng warisannya, sementara Jake Paul siap membuktikan bahwa ia lebih dari sekadar sensasi internet.

Dengan semua yang dipertaruhkan, para penggemar tinju di seluruh dunia menantikan dengan antusias bagaimana duel ini akan berlangsung. Apakah Mike Tyson akan mengulangi momen-momen kejayaannya dengan memukul KO Jake Paul, atau justru Paul yang akan mencetak kemenangan bersejarah? Pertanyaan ini akan segera terjawab dalam waktu dekat. (*)

TERBARU

spot_img
spot_img

POPULER

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here