Jabaran.id – SD Nasional Plus (NP) Tunas Global kembali menggelar kegiatan Pengenalan Budaya Tionghoa sebagai bagian dari rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek 2025. Acara yang diisi dengan berbagai lomba dan pertunjukan budaya ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya Tionghoa kepada siswa sekaligus menanamkan nilai-nilai keberagaman, persatuan, dan kreativitas.
Ketua panitia kegiatan, Zaki Amalia, mengungkapkan bahwa acara ini dirancang agar siswa tidak hanya mengenal budaya Tionghoa secara teoritis, tetapi juga dapat mengalaminya langsung melalui berbagai aktivitas interaktif.
“Kami mengadakan berbagai macam lomba dan kegiatan yang melibatkan seluruh siswa, mulai dari kelas I hingga kelas VI. Harapannya, siswa bisa memahami budaya Tionghoa dengan cara yang menyenangkan dan edukatif,” ujar Zaki.
Sejumlah lomba yang diadakan antara lain lomba menghias kipas untuk siswa kelas I, lomba membuat dan menghias lampion untuk siswa kelas II, serta lomba tari kipas untuk siswa kelas III. Sementara itu, siswa kelas IV, V, dan VI mengikuti lomba pemilihan Cici Koko, yang bertujuan untuk mengenalkan pakaian adat serta nilai-nilai dalam budaya Tionghoa. Selain itu, terdapat pula lomba karya foto kelas yang melibatkan seluruh siswa dari kelas I hingga VI, yang menampilkan kekompakan mereka dalam merayakan Imlek.
Tak hanya lomba, acara ini juga dimeriahkan dengan atraksi barongsai dan liong yang disaksikan oleh seluruh siswa dan guru. Pertunjukan ini menjadi salah satu momen yang paling dinantikan, karena selain atraktif, barongsai dan liong juga memiliki makna filosofis yang mendalam dalam budaya Tionghoa, yakni sebagai simbol keberuntungan dan pengusir energi negatif.
Kepala SD NP Tunas Global, Muhammad Taufiqurrahman, menyampaikan bahwa pengenalan budaya Tionghoa di sekolah merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan toleransi, kerja sama, dan pemahaman antar siswa dari berbagai latar belakang.
“Kegiatan ini dapat menjadi sarana edukatif bagi siswa untuk memahami konsep kalender lunar dan adat-istiadat yang melekat dalam perayaan Tahun Baru Imlek. Selain itu, ini juga menjadi momen untuk mengajarkan pentingnya menghargai keberagaman budaya di Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut, Taufiqurrahman menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya melibatkan siswa dan guru, tetapi juga para orang tua, yang berperan dalam mendukung persiapan dan pelaksanaan acara.
“Dengan melibatkan orang tua dalam berbagai aspek kegiatan ini, kami berharap dapat memperkuat hubungan antara keluarga dan sekolah, sehingga menciptakan komunitas pendidikan yang lebih erat dan harmonis,” tambahnya.
Kegiatan Pengenalan Budaya Tionghoa di SD NP Tunas Global juga menjadi ajang bagi siswa untuk mengembangkan kreativitas dan keterampilan seni mereka. Menggabungkan unsur seni, pengetahuan, dan interaksi sosial, acara ini diharapkan dapat memberikan pengalaman yang berkesan bagi seluruh peserta didik.
“Kami ingin sekolah tidak hanya menjadi tempat belajar akademik, tetapi juga sebagai wadah pembentukan karakter dan apresiasi terhadap keberagaman budaya. Dengan adanya kegiatan seperti ini, kami berharap siswa semakin terbuka dan menghargai budaya lain sebagai bagian dari kekayaan bangsa,” pungkas Taufiqurrahman.
Dengan berbagai kegiatan menarik dan edukatif ini, SD NP Tunas Global tidak hanya mengajarkan siswa tentang budaya Tionghoa, tetapi juga menanamkan nilai-nilai keberagaman, persaudaraan, dan kebersamaan yang menjadi esensi utama dalam keberagaman budaya Indonesia. (*)
