Jabaran.id, Depok – Berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok untuk menekan tingginya angka golput saat pelaksanaan pemilu.
Melakukan sosialisasi terhadap pemilih pemula terutama pelajar SMA ataupun sederajat menjadi salah satu upaya yang kini digencarkan oleh Pemkot Depok.
Hal tersebut pun dinilai penting, mengingat jumlah pemilih pemula di Kota Depok ini berada sekitar 36 persen, dari total jumlah pemilih di Pemilu 2024 mendatang.
Sementara itu, Wali Kota Depok, Mohammad Idris memiliki cara yang unik untuk melakukan upaya tersebut
Mohammad Idris mengenalkan perihal pentingnya politik dan pemilu ini melalui sebuah lagu.
Itulah yang dilakukan Wali Kota Depok ketika ikut melakukan pendampingan sosialisasi pada sejumlah SMA/SMK yang ada di Kota Depok.
Untuk lagu yang kerap Mohammad Idris bawakan yakni seperti Menunggu Kamu, dari musisi Anji.
Lagu tersebut sedikit Mohammad Idris poles dengan maksud menunggu di TPS (tempat pemungutan suara).
Menurut Mohammad Idris, melalui lagu isi pesan sosialisasi ini supaya lebih mudah diingat oleh para pelajar saat dilakukannya sosialisasi.
“Karena kan anak muda jika penyampaian pesan tu kan gak harus monoton gitu, lewat nyanyian kan bisa,” ujarnya.
Kemudian, Mohammad Idris menceritakan dirinya mendapatkan ide tersebut karena teringat ketika masa muda dulu.
Dia sering kali menggunakan lagu-lagu milik Rhoma Irama guna mengingat fakta sesuatu, termasuk jumlah penduduk Indonesia ketika masa itu.
“Itu sih seperti ingat dulu waktu saya milenial, kayak jumlah penduduk Indonesia itu ada berapa, yang saya ingat lagu Bang Haji Rhoma, 135 juta jiwa,” bebernya.
Selain itu, Mohammad Idris pun mengajak para siswa guna turut berpartisipasi menjadi pemilih yang cerdas dalam Pemilu Serentak 2024 mendatang.
“Tidak sekadar nyoblos saja, harus jadi pemilih yang cerdas juga, karena ini sangat menentukan kualitas kepemimpinan kita nantinya,” jelasnya.
Dia juga menegaskan, jika kegiatan tersebut adalah program sosialisasi Pemilu 2024 yang diadakan oleh Pemkot Depok ke sejumlah sekolah-sekolah yang ada.
“Ini cuma sosialisasi saja, sosialisasi pemilu dan juga pendidikan politik yang memang biasa itu kita lakukan, dan sekarang ini memang giliran sekolah-sekolah swasta,” tuturnya.
Lebih lanjut, dia berharap, generasi muda atau milenial yang ada di Kota Depok ini bisa berpartisipasi terlibat langsung menjadi bagian dari penyelenggaraan kegiatan politik atau Pemilu 2024, yang diawali oleh pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden atau Pilpres.
“Pesannya itu partisipasi mereka yang target nasional pun ada, kita ingin melebihi target nasional seperti yang terjadi pada tahun 2019 lalu,” pungkasnya. (*)