Jabaran.id – Setelah berhasil mendarat di kutub selatan Bulan, badan antariksa nasional India, ISRO, meluncurkan roket pada Sabtu (2/9) untuk mempelajari Matahari.
Ini adalah misi pertama India menuju Matahari menggunakan wahana Aditya-L1. Misi ini bertujuan mempelajari angin Matahari yang dapat menyebabkan gangguan di Bumi, biasa disebut sebagai aurora. Wahana Aditya-L1 diberi nama berdasarkan bahasa Hindi yang berarti Matahari.
Aditya-L1 terbang hampir sepekan setelah India mengalahkan Rusia menjadi negara pertama yang mendarat di kutub selatan Bulan. Meskipun Rusia memiliki roket yang lebih kuat, Chandrayaan-3 India mampu mengalahkan Luna-25 dalam melakukan pendaratan seperti yang biasa dilakukan.
Perdana Menteri Narendra Modi mendorong misi luar angkasa India untuk memainkan peran yang lebih besar di panggung dunia yang didominasi oleh AS, Rusia, dan China.
Menteri Dalam Negeri India Amit Shah, melalui platform media sosial X, mengatakan peluncuran Aditya-L1 merupakan langkah besar menuju visi Perdana Menteri Modi.
Aditya-L1 dirancang untuk menempuh jarak 1,5 juta km selama empat bulan, jauh dari Matahari yang berjarak 150 juta km dari Bumi.
Pihak ilmuwan telah memastikan bahwa akan memiliki kumpulan data unik yang saat ini tidak tersedia di misi lain mana pun.
“Ini akan memungkinkan kita memahami Matahari, dinamikanya, serta heliosfer bagian dalam, yang merupakan elemen penting bagi teknologi saat ini, serta aspek cuaca luar angkasa,” tutup Sankar.(*)