Jabaran.id, Jakarta – Konsumsi gula secara berlebihan pada seorang bayi akan sangat berdampak, terutama terhadap kesehatannya. Dalam hal ini, mums akan diperingatkan soal memberikan asupan gizi yang mengandung gula kepada bayi yang akan berdampak buruk pada tumbuh kembangnya.
Praktisi Kesehatan Masyarakat Dokter Anggun Retnita memberikan penjelasan dampak buruk yang dapat terjadi akibat konsumsi gula yang berlebihan pada bayi.
Dalam wawancaranya bersama Doodle Exclusive Baby Care, Dokter Anggun Retnita menerangkan jika ada resiko yang akan terjadi kalau anak maupun dewasa mengkonsumsi gula secara berlebihan menyebabkan obesitas.
Menurutnya, obesitas tidak sertamerta langsung ketika anak makan akan membuat berat badan anak melonjak tetapi apabila dilakukan dalam jangka waktu lama akan menjadi berat badan berlebih dan kemudian obesitas.
Padahal yang diketahui di Indonesia untuk kasus obesitas cukup tinggi dan merupakan faktor resiko penyakit seperti jantung, diabetes. Penyakit jantung merupakan pembunuh paling tinggi di Indonesia. Bisa juga membuat gangguan metabolisme pada anak, juga bermasalah pada gigi anak.
“Yang biasa terlewat gigi anak berdampak pada makanan manis juga membuat sulit tidur, gangguan konsentrasi serta gangguan perilaku, terangnya.
Diungkapkan wanita yang disapa dengan nama Anggun ini bahwa ketika menyiapkan makanan lebih disarankan menggunakan makanan yang memiliki gula alami dibandingkan menambahkan gula tambahan.
Alami misalnya memberikan anak makanan seperti buah-buahan misalnya apel, papaya atau semangka yang memiliki manis alami atau juga sayuran juga memiliki rasa manis itu yang sebaiknya diutamakan saat memberikan makanan untuk anak.
“Tetapi kalau dalam batasan saat anak mengkonsumsi Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) dibawah setahun seminimal mungkin tidak perlu gula tambahan. Sedangkan untuk usia 2 tahun ada batasan maksimal 2 sendok teh dan usia 2 sampai 18 tahun maksimal 6 sendok teh,” tambahnya.
Dokter yang bekerja di Rumah Sakit Permata Serdang Serang mengemukakan, anak yang habis makan terlalu banyak anak akan lebih hyperaktif sehingga saat malam sulit tidur. Ketika anak menjadi sulit tidur karena habis makan, lakukan pendekatan kepada anak diedukasi buatlah suasana tidur.
Sehingga suasana tidur tercipta dan paksa anak untuk tidur. Maksudnya dipaksa disini bukan dimarahin tetapi membuat suasana tidur yang nyaman seperti mematikan lampu, bantal guling, bedtime story, membelai anak sehingga membuat anak mengantuk.
Ketika bayi atau balita terlalu banyak mengkonsumsi makanan manis pengaruhnya terhadap penyerapan asupan nutrisi tubuh? Wanita yang berprofesi sebagai dokter ini mengatakan apabila anak yang sudah makan manis terlalu banyak, biasanya akan lebih cepat kenyang yang seharusnya masih bisa makan vitamin, serat, mineral yang dibutuhkan tubuh yang lebih esensial jadi tidak kemakan sehingga membuat kekurangan zat-zat esensial ditubuh.
Misalnya kalau sudah banyak makan gula sehingga menjadi sedikit makan buah dan sayur sehingga efeknya membuat ketika anak Buang Air Besar (BAB) menjadi tidak lancar dan sakit butuh ngeden-ngeden.
Selain metabolisme yang terganggu, penyebab lain akibat dari konsumsi gula berlebih adalah gigi yang menjadi salah satu silent problem. Kondisi biasa saja terkadang anak memiliki banyak masalah pada gigi apalagi ditambah sugar rush yang mengkonsumsi gula berlebihan.
Ketika makan manis, bakteri didalam mulut akan berubah menjadi asam. Asam tadi akan menempel digigi apabila dibiarkan, misalnya pada malam hari anak lupa menyikat gigi akan membuat karies gigi, pembentukan plak, giginya ada yang bolong, coklat-coklat padahal anak masih kecil.
Saat giginya bermasalah sehingga membuat anak sulit mengkonsumsi makanan yang semestinya dimakan. Bisa juga terjadi infeksi pada gusi atau periodontitis yakni gusinya bisa merah, radang membuat sulitnya mengkonsumsi makanan utamanya,jelas Dokter Anggun.
Saat wawancaranya bersama Doodle Exclusive Baby Care, Dokter Anggun menjelaskan, sebagai orangtua lebih selektif dalam memberikan makanan kepada anak, cemilan dirumah berikan buah dan sayur juga telur rebus yang juga mengenyangkan.
Bisa juga roti gandum yang bisa dikonsumsi efeknya kenyang. Ketika anak terbiasa makan makanan manis sebaiknya diganti demi kebaikan anak dan berikan pengertian kepada anak.
Masalah anak di Indonesia namanya double burden, jadi obesitas pun masalah tetapi berat badan kurang atau under weight, stunting atau berat badan yang dibawah standart juga bermasalah dan sama-sama banyaknya.
“Sehingga patokannnya bukan hanya terlihat gemuknya tetapi pada kurva yang dilihat setiap bulannya dalam buku Kartu Menuju Sehat (KMS), tegasnya.
Dokter yang berpraktek di Kabupaten Serang tersebut mengungkapkan tentunya anak melewati dari batas aman entah ketinggian atau terlalu rendah sebaiknya dikonsultasikan ke dokter spesialis anak atau konsultan gizi maupun konsultan nutrisi untuk lebih lanjutnya.
Karena anak-anak butuh makanan yang bagus untuk perkembangannya. Saat ini stunting lagi digembar gemborkan oleh Kementrian Kesehatan sehingga anak jangan sampai stunting dan tidak sampai obesitas juga.
Diakhir perbincangannya, Dokter Anggun Retnita berpesan jadi orangtua merupakan tanggung jawab yang besar selalu update kehidupan Kesehatan tentang anak. Tetapi tidak perlu berkecil hati, sebagai orangtua selalu belajar menambah ilmu karena mengurus anak yang tidak hanya dari segi makan tetapi dari sekolahnya, mainnya.
Diharapkan anak-anak tumbuh tidak hanya secara fisik tetapi juga berkembang sudah matang pemikirannya, sukses, berguna dapat membanggakan orangtua, keluarga bahkan untuk negara Indonesia untuk memberikan perubahan.
“Peran orangtua sangat penting dimulai dari sejak kecil itu kenapa anak harus sehat supaya Indonesia kedepannya lebih maju,” tandasnya.(*)