Jabaran.id – Kendati belum ada laporan kasus Human Metapneumovirus ( HMPV ) Dinas Kesehatan atau Dinkes Depok meminta agar masyarakat tidak panik, namun tetap waspada dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mary Liziawati mengatakan, HMPV mirip seperti virus flu yang menular melalu percikan air ludah atau droplet saat pasien batuk, bersin atau bersentuhan tangan, kontak dengan barang yang terkontaminasi orang yang sakit.
“Itu bisa tertular. Mirip (Covid-19), kalau dari cara dari cara penularannya ya mirip, relatif nggak parah sebenarnya,” tutur Mary saat dikonfirmasi baru-baru ini.

Namun Mary meminta agar masyarakat tetap waspada, karena jika memiliki komorbid atau penyakit penyerta dan imunitasnya rendah akan menjadi parah.
“Bisa sampai ke sesak nafas, kalau flu biasa kan nggak sesak nafas, tapi kalau memang kondisi tubuhnya, imunitasnya rendah kemudian punya komorbid kan bisa jadi timbul ke kondisi yang parah, sehingga untuk HMPV masyarakat tetap waspada,” papar Mary.
Mary mengklaim saat ini belum ada laporan masuk mengenai kasus HMPV di Depok. Tetapi, dia meminta masyarakar untuk tidak panik, tetapi harus tetap waspada dengan menjaga PHBS, seperti saat pandemi Covid-19.
“Jadi pelajaran covid, pelajaran luar biasa yang mengajari cuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir, pakai masker di kerumunan apalagi kitanya juga lagi kurang fit, makan yang teratur dengan gizi seimbang, istirahat cukup olahraga teratur, menghindari stres,” terang Mary.
Disinggung upaya untuk menangkal HMPV menyebar ke Depok, Mary mengaku tidak bisa mencegah virus, ia menyarankan agar masyarakat waspada dan menerapkan PHBS.
“Ya Kita kan nggak bisa ya namanya virus kemudian dipagari supaya tidak masukkan kita nggak bisa. Jadi intinya tadi ya masyarakat diminta untuk tanda waspada tadi PHBS diterapkan kemudian kita ketika terjadi gejala sakit ya tinggal segera melakukan pengobatan untuk dipastikan ini flu biasa atau seperti apa,” jawab Mary.
Mary menjelaskan masa inkubasi HMPV jika terjadi kontak atau tertular mereka yang terpapar dalam waktu 3 sampai 6 hari dengan gejala yang mirip dengan flu biasa seperti demam, hidung tersumbat, serta sakit tenggorokan.
“Ketularan itu antara 3 sampai 6 hari setelah kita kontak dengan pasien sakit sudah kita punya gejala, tapi kalau dari gejala itu, kemudian berapa lama sembuhnya tergantung seberapa parahnya sih gitu kan tingkat keparahan sakitnya gitu, kalau deteksi dari awal ya memang kondisi yang masih baik ya kayak flu biasa aja ya, nggak ya parah kan ya demam batuk pilek gitu kan, sakit tenggorokan,” tukas Mary.
Mary mengungkapkan HMPV ini sebenarnya sudah ada sejak 2001, tetapi tidak mengkhawatirkan.
“Sementara kita upayakan untuk itu tadi ya, terus memantau istilahnya itu ili (Influenza Like illness) ya, tetapi surveilens Ili tetap dijalankan untuk memantau, memastikan bahwa ini flu biasa bukan HMPV,” ucap Mary.