HomeTriviaLima Budaya Indonesia yang Sempat Diklaim Malaysia
spot_img

Lima Budaya Indonesia yang Sempat Diklaim Malaysia

Jabaran.id – Konflik budaya sering kali memanas dan mempengaruhi hubungan antara Indonesia dan tetangga terdekatnya, Malaysia. Respons keras masyarakat Indonesia terhadap klaim budaya oleh negara tetangga telah menjadi bagian dari narasi yang berulang setiap tahun.

Berikut adalah lima budaya Indonesia yang pernah diklaim oleh Malaysia menurut berbagai sumber:

1. Lagu Rasa Sayange

Lagu daerah Rasa Sayange juga diklaim oleh Malaysia sebagai bagian dari budaya mereka. Sejarah mencatat bahwa lagu ini merupakan karya Paulus Peal dari Maluku dan direkam pada tahun 1958 di Lokananta, Solo. Meskipun pernah digunakan dalam promosi pariwisata Malaysia, Menteri Kebudayaan, Seni, dan Warisan Malaysia, Rais Yatim, secara resmi mengakui bahwa lagu tersebut adalah milik Indonesia.

- Advertisement -

2. Wayang Kulit

Masyarakat Malaysia juga pernah menganggap wayang kulit sebagai bagian dari budaya mereka, terutama karena sebagian masyarakat Indonesia yang tinggal di Malaysia seringkali mempersembahkan pertunjukan wayang kulit. Namun, UNESCO mengakui Wayang Kulit sebagai warisan budaya Indonesia pada tanggal 27 November 2003.

3. Angklung

Angklung, alat musik khas Sunda, pernah diklaim oleh masyarakat Malaysia sebagai bagian dari warisan budaya mereka. Namun, melalui diskusi panjang antara Indonesia dan Malaysia, Angklung akhirnya didaftarkan sebagai Budaya Manusia Lisan dan Nonbendawi UNESCO pada bulan November 2010.

4. Batik

Malaysia pernah mengklaim bahwa batik telah menjadi bagian dari budaya mereka sejak lama. Namun, setelah protes dari pemerintah Indonesia, batik didaftarkan ke UNESCO pada 3 September 2008. Kemudian, pada 2 Oktober 2009, UNESCO secara resmi mengakui batik sebagai warisan budaya Indonesia.

5. Tari Reog Ponorogo

Pada tahun 2007, Malaysia mendeklarasikan Reog Ponorogo sebagai bagian dari warisan budayanya. Namun, perwakilan Malaysia untuk Indonesia, Zainal Abidin Mahamad Zain de Dato, menjelaskan bahwa mereka tidak pernah meminta karya seni dari Indonesia. Reog Ponorogo dipertunjukkan di Malaysia oleh para pendatang, bukan merupakan klaim asli budaya Malaysia.

Dalam setiap kasus, klaim budaya oleh Malaysia sering kali menimbulkan ketegangan antara kedua negara tetangga tersebut, tetapi pada akhirnya, pengakuan resmi oleh lembaga internasional seperti UNESCO telah memastikan bahwa warisan budaya tersebut adalah milik Indonesia. (*)

TERBARU

spot_img
spot_img

POPULER

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here