Jabaran.id – Suasana meriah mewarnai acara pelepasan siswa Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-Kanak (TK) NP Tunas Global yang digelar di lapangan sekolah. Acara ini menjadi momen penting bagi 24 siswa KB yang naik ke TK A, serta 40 siswa TK B yang melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya. Dengan tema Keberagaman Nusantara dan tagline ‘Anak-anak Indonesia: Kita Semua Beda, Kita Semua Sahabat’, acara tersebut menampilkan berbagai pentas seni yang menggambarkan kekayaan budaya Indonesia.
Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Mandiri Tunas Global, Eppy S. Rachman, dalam sambutannya menyampaikan harapan agar para siswa terus semangat melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.
“Masa depan Indonesia Emas 2045 adalah kesempatan bagi anak-anak sekarang. Tahun ini usia produktif mencapai 100 juta, dan nanti pada 2045 akan mencapai 175 juta usia produktif. Orang-orang hebat tidak dilahirkan, tetapi dibentuk dalam proses pendidikan. Yang bertanggung jawab untuk hal itu adalah peran orang tua, lembaga pendidikan anak itu, dan negara,” ujar Eppy S. Rachman.
Eppy juga menekankan pentingnya menanamkan nilai kecerdasan, kemandirian, dan kepedulian kepada siswa. Kecerdasan adalah wawasan pengetahuan yang berasal dari apa yang dibaca dalam keseharian.
“Kemandirian adalah sikap untuk kemampuan mengembangkan diri dan bekerjasama. Kepedulian sangat penting, bukan hanya berkaitan dengan lingkungan, tetapi juga kehidupan dalam kebersamaan dalam keberagaman,” tambahnya.
Kepala KB NP Tunas Global Depok, Eka Mustikawati, mengucapkan terima kasih kepada orang tua siswa atas dukungan mereka selama ini. Dimana orang tua yang sudah bersama-sama dengan sekolah dalam memberikan pendampingan untuk anak-anak kita.
“Semoga hasil dari semua yang kita lakukan sepanjang satu tahun pembelajaran ini membawa manfaat dan semangat untuk memulai pembelajaran berikutnya,” kata Eka Mustikawati.
Sementara itu, Kepala TK NP Tunas Global, Itha Iniyanti, menjelaskan makna tema keberagaman Nusantara dalam acara pentas seni ini. Selain memaknai acara pentas seni ini bukan sekedar formalitas, tapi sebagai ajang silaturahmi dan sebagai kado terindah memori masa kecil Ananda yang tidak mungkin bisa terulang lagi.
“Ini adalah kesempatan untuk mendokumentasikan kesan terindah di dalam masa kecil mereka, bermain bersama teman sebaya, berinteraksi dengan guru, serta belajar banyak hal seperti budi pekerti, kemandirian, sosialisasi, pengetahuan, dan keterampilan,” jelas Itha.
Acara ini juga menjadi puncak dari kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang mengambil tema seni dan budaya dari berbagai daerah di Indonesia. Ada empat daerah yang digali seni dan budayanya, yakni Bali, Papua, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Para siswa menampilkan berbagai ciri khas yang merepresentasikan kekayaan budaya dari keempat daerah tersebut.
Dengan berakhirnya acara pelepasan ini, para siswa diharapkan terus semangat melanjutkan pendidikan mereka dan siap menghadapi tantangan masa depan. Semoga momen ini menjadi kenangan indah yang tak terlupakan bagi semua yang hadir. (*)