Jabaran.id – KB/TK Nasional Plus (NP) Tunas Global yang berada di bawah naungan Yayasan Mandiri Tunas Global mengadakan kegiatan parenting khusus untuk para ayah dari siswa. Kegiatan yang mengusung tema ‘The Real Dad’ ini bertujuan untuk mendiskusikan peran ayah dalam pengasuhan anak, sekaligus memberikan wawasan tentang bagaimana ayah dapat tetap terlibat aktif dalam tumbuh kembang anak meski memiliki kesibukan yang padat. Acara ini digelar sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran para ayah akan pentingnya peran mereka dalam membentuk karakter dan kepercayaan diri anak.
Direktur Pendidikan Yayasan Mandiri Tunas Global, Muhammad Taufiqurrahman menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang sebagai forum diskusi interaktif antar orang tua.
“Ini adalah kegiatan diskusi bersama dengan orang tua siswa. Dalam kesempatan itu, dilemparkan sebuah permasalahan yang sering dihadapi orang tua, terutama ayah. Misalnya, saat ayah pulang kerja dan ingin istirahat, tetapi anaknya justru ingin bermain bersama,” ujarnya.
Melalui diskusi ini, para ayah diajak untuk berbagi pengalaman dan solusi dalam menghadapi situasi sehari-hari.
“Misalkan saat ayah lelah ingin istirahat sambil bermain ponsel. Untuk tetap menjalin hubungan baik dengan anak di saat tersebut, bisa saja dengan bermain atau membaca buku bersama. Jadi, jika memang tidak bisa memenuhi kuantitas waktu, kita bisa memaksimalkan kualitasnya,” tambah Taufiqurrahman.
Taufiqurrahman menekankan bahwa pendekatan emosional orang tua, terutama ayah, sangat penting dalam membangun rasa percaya diri dan keamanan emosional anak.
“Pendekatan dengan anak itu terekam di memori anak. Misalnya, anak usia 5 tahun sangat membutuhkan emosional orang tuanya, terutama dalam membangun rasa percaya diri dan keamanan emosional. Jika dibiarkan, anak bisa tumbuh menjadi kurang percaya diri dan mencari perhatian di tempat lain,” jelasnya.
Ia juga memberikan contoh praktis tentang bagaimana ayah dapat membangun kedekatan dengan anak meski dalam waktu yang terbatas.
“Bisa juga dengan membuat rutinitas kecil, seperti bercerita sebelum tidur atau mendengarkan cerita tentang harinya di sekolah. Hal-hal sederhana seperti ini memiliki dampak besar bagi perkembangan emosional anak,” ujar Taufiqurrahman.
Kegiatan ini tidak hanya menyoroti tantangan yang dihadapi para ayah, tetapi juga memberikan solusi konkret. Misalnya, ketika ayah merasa lelah setelah seharian bekerja, mereka tetap dapat terlibat dalam aktivitas anak dengan cara yang sederhana namun bermakna.
“Tidak harus selalu bermain yang membutuhkan energi besar. Membacakan buku atau sekadar berbincang tentang hari-harinya sudah cukup untuk membangun ikatan emosional,” kata Taufiqurrahman.
Selain itu, kegiatan ini juga mengajak para ayah untuk lebih memahami kebutuhan emosional anak.
“Anak-anak membutuhkan perhatian dan kasih sayang yang konsisten dari orang tua. Jika ayah bisa hadir secara emosional, anak akan merasa lebih aman dan percaya diri,” tambahnya.
Kegiatan parenting ‘The Real Dad’ yang diadakan oleh KB/TK Nasional Plus menjadi bukti nyata komitmen sekolah dalam mendukung peran aktif orang tua, khususnya ayah, dalam pengasuhan anak. Dengan mengedepankan diskusi interaktif dan berbagi pengalaman, acara ini berhasil memberikan wawasan berharga bagi para ayah untuk tetap terlibat dalam tumbuh kembang anak meski dengan waktu yang terbatas. Melalui pendekatan emosional dan rutinitas kecil yang bermakna, para ayah diharapkan dapat membangun hubungan yang lebih erat dengan anak-anak mereka, sehingga menciptakan generasi yang percaya diri dan berkarakter kuat. (*)