Oleh: Asep Yana Yusyama (Dosen Teknik Mesin, PNJ)
Jabaran.id – Pelatihan pengelasan bagi pemuda tuna karya Kp. Panecekan, Ds. Kubang Puji, Kec. Pontang-Kab. Serang merupakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat skema Penerapan Iptek Berbasis Masyarakat (PPIBM), salah satu inisiatif tim dosen di Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) dengan tujuan untuk membantu pemuda yang tidak memiliki pekerjaan atau yang membutuhkan keterampilan kerja agar memiliki skil sebagai bekal mencari pekerjaan. Dengan memberikan pelatihan dalam pengelasan, mereka dapat memperoleh keterampilan teknis yang berharga yang meningkatkan peluang kerja mereka di industri manufaktur, konstruksi, dan sektor lainnya yang membutuhkan keterampilan pengelasan. Harapan lainnya juga agar para peserta juga bisa membuka lapangan pekerjaan di daerahnya misalnya untuk pembuatan pagar, tralis jendela pintu, kanopi, dan kebutuhan rumah atau kantor lainnya.
Sebelum melaksanakan kegiatan pengabdian, terlebih dahulu tim dosen melakukan survei ke lolasi Pengabdian terkait kebutuhan apa yang diperlukan oleh pemuda setempat. Mengingat bidang pengelasan memiliki potensi besar untuk dikembangkan, maka hasil diskusi dengan tokoh masyarakat, aparat desa, dan pemuda setempat, diperoleh kesepakatan bahwa bidang pengelasan yang akan menjadi topik PkM tahun 2024 di daerah Pontang tersebut.
Adapun tema PkM kali ini ialah “Pelatihan Skill Pengelasan Las Tig-Stainless Steel dan Updating Teknologi Las Sebagai Upaya Peningkatan Ekonomi Bagi Kelompok Pemuda Tuna Karya Kp. Panecekan-Pontang,” yang dilaksanakan pada hari Minggu, 04 Agustus 2024.
Setelah memperoleh tema pengabdian, kemudian tim dosen langsung beregerak dengan terlebih dahulu mengidentifikasi Kebutuhan dan sasaran peserta, yakni menentukan jumlah peserta yang akan dilatih, latar belakang pelatihan, serta capaian keterampilan yang diharapkan setelah pelatihan.
Kemudian tim dosen juga menentukan materi pelatihan, yakni dengan Menyusun modul pelatihan yang mencakup teori dasar pengelasan, dengan tipe/teknik SMAW (Shielded Metal Arc Welding), dan TIG, dengan sasaran peserta pelatihan bisa praktek langsung, dengan sebelumnya mendapatkan materi pelatihan dari tim dosen. Tidak lupa, materi yang disampaikan juga mencakup keselamatan kerja dan pemeliharaan peralatan las.
Muslimin, selaku ketua jurusan Teknik Mesin, PNJ menyatkan dalam sambutannya bahwa SDM di Jurusan Teknik Mesin sudah akrab dengan bidang pengelasan, sehingga para peserta akan dilatih oleh tim yang professional dan memahami seluk beluk pengelasan.
Selain dari unsur dosen yang membekali pelatihan las, dilibatkan juga PLP dan mahasiswa Program Studi D-III Teknik Mesin. Mereka bertugas untuk mendampingi pserta dan memastikan seluruh peserta memperoleh pemahaman yang maksimal. Instruktur pelatihan yang terdiri dari dosen dan mahasiswa yang berpengalaman dan bersertifikat dalam pengelasan untuk memberikan pelatihan. Tugas tim juga harus memastikan serta mampu mentransfer keterampilan teknik pengelasan dengan jelas sampai peserta terampil.
Selain memberikan pelatihan pengelasan, tim dosen juga menghibahkan seperangkat alat las, terdiri dari mesin las, kompresor, gerinda, elektroda, Kaca mata las, masker, helm, alat ukur, baja, besi holo untuk media pelatihan, serta komponen lainnya yang dibutuhkan untuk keperluan las. Praktik berlangsung dengan memberikan banyak kesempatan bagi peserta untuk berlatih pengelasan secara langsung agar mereka dapat mengasah keterampilan dan membangun kepercayaan diri para peserta.
Suheli selaku Tokoh pemuda yang juga memberikan sambutan sebelum pelatihan dimulai, sangat mengapresiasi tim dosen dari PNJ yang rela dengan perjalanan jauh untuk memberikan ilmu dan menyumbangkan alat las untuk pemuda di kampungnya.
“Saya sangat gembira dan berterima kasih kepada tim dosen dari Depok, semoga pelatihan dan alat yang diberikan bisa awet dan bermanfaat,” ucapnya.
Tidak hanya itu, tim dosen juga memberikan motivasi kepada mitra pelatihan agar berani bekerja sama dengan perusahaan atau industri lokal bidang pengelasan untuk menawarkan program magang atau peluang kerja bagi peserta yang telah menyelesaikan pelatihan. Kemudian para peserta akan terus dipantau kemampuannya dengan cara terus melakukan koordinasi dan komunikasi pasca pelatihan, memberikan bimbingan dan dukungan tambahan untuk membantu peserta mencari pekerjaan setelah pelatihan selesai. Pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan praktis tetapi juga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan dorongan untuk pemuda Kp. Panecekan agar memiliki keterempilan yang menjadi bekal untuk mencari pekerjaan dan mengurangi dampak pengangguran. (*)