Jabaran.id – Pemerintah Kota Depok menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan yang sehat, dengan penekanan khusus pada peningkatan ruang terbuka hijau. Wali Kota Depok, Mohammad Idris, mengungkapkan bahwa saat ini hanya 11 persen wilayahnya yang tercakup oleh ruang terbuka hijau, masih jauh dari standar nasional yang menetapkan minimal 20 persen.
Pernyataan ini disampaikan oleh Wali Kota Idris saat menghadiri Gebyar MyDarling@School di Sekolah Nasional Plus (NP) Tunas Global Depok, pada Selasa (19/12). Ia menegaskan pentingnya dukungan dari berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan seperti sekolah.
“Kami bersyukur mendapat informasi bahwa anak-anak di Sekolah NP Tunas Global Depok telah melakukan penelitian, kunjungan ke taman, mal, dan sektor publik untuk mengukur jumlah ruang terbuka hijau di area tersebut. Ini adalah hal yang sangat penting,” ungkap Idris.
Menurut Idris, diperlukan kerjasama semua pihak untuk mencapai tujuan tersebut, terutama dari sektor pendidikan. Dia menyampaikan apresiasinya terhadap puluhan sekolah di Kota Depok yang secara konsisten peduli terhadap lingkungan. Idris juga mencatat bahwa setiap tahun, jumlah sekolah yang meraih predikat adiwiyata (peduli lingkungan) semakin bertambah. Sebanyak 26 sekolah di Kota Depok telah diakui oleh pemerintah pusat sebagai sekolah adiwiyata.
“Wujud dukungan nyata dari sekolah, seperti yang dilakukan oleh Sekolah NP Tunas Global Depok, sangat berkontribusi bagi Pemerintah Kota Depok. Kami menyampaikan ribuan terima kasih,” tambahnya.
Sementara itu, Pembina Yayasan Mandiri Tunas Global, Eppi Syaeful Rachman menyatakan fokus berkelanjutan terhadap isu lingkungan. Salah satu upaya mereka adalah penyelenggaraan Gebyar MyDarling@School yang menjadi agenda tahunan.
“Tujuan kegiatan ini adalah agar masyarakat sadar lingkungan, setidaknya di lingkungan sekolah. Tema kegiatan ini berubah-ubah setiap tahun, kadang tentang kesehatan, kadang kesadaran hukum dan aturan, kadang juga tentang olahraga, dan sebagainya,” ungkap Eppi.
Dengan moto ‘Menghormati, Merawat, dan Menyelamatkan,’ Eppi menjelaskan bahwa penghormatan terhadap bumi, perawatan lingkungan, dan keselamatan merupakan kunci bagi keberlanjutan masa depan.
“Dengan menghormati bumi, dengan merawat bumi, insya Allah kita akan selamat,” tandasnya.
Pada akhirnya, upaya bersama antara pemerintah dan institusi pendidikan seperti Sekolah Tunas Global menjadi cermin bagi komitmen kolektif dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan. (*)