Jabaran.id – Yayasan Mandiri Tunas Global menggelar kegiatan bertajuk ‘Kick Off Kerja Tahun 2025’ dengan tema ‘Kerja Penuh Keceriaan, Hasil Penuh Capaian’ sebagai langkah awal untuk memulai semester genap tahun pelajaran 2024/2025 sekaligus menyambut tahun baru 2025. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru dan karyawan dari unit pendidikan TK, SD, dan SMP Nasional Plus (NP) Tunas Global, bertujuan untuk memperkuat semangat kerja dan pelayanan berkualitas di lingkungan pendidikan yayasan tersebut.
Acara dibuka dengan penyampaian materi tentang etos kerja dan pelayanan oleh Gunanto, yang menekankan pentingnya memberikan kinerja terbaik di tempat kerja sebagai bagian dari dedikasi kepada institusi.
“Seseorang yang melakukan kebaikan akan mendapat balasan, meski terkadang bukan dari orang yang kita bantu langsung. Maka, lakukanlah kebaikan tanpa menghitung, karena kebaikan itu akan kembali kepada kita dengan cara yang tidak terduga,” ujar Gunanto.
Gunanto menjelaskan bahwa etos kerja adalah semangat, tekad, dan dedikasi seseorang dalam bekerja. Ia juga menegaskan bahwa guru harus menyampaikan ilmu yang benar-benar dikuasai.
“Jangan menyampaikan sesuatu yang bukan ilmu. Guru harus memperkaya wawasan agar mampu memberikan ilmu yang berkualitas kepada siswa,” tambahnya.
Pelayanan, menurut Gunanto, adalah aspek utama yang menjadi kunci keberhasilan sebuah lembaga pendidikan.
“Pelayanan yang baik akan membangun rasa kepercayaan, menciptakan loyalitas, meningkatkan kepuasan, dan menggambarkan budaya lembaga. Semua itu harus dimulai dari sikap sederhana seperti menyapa tamu yang datang,” jelasnya.
Ia menyoroti beberapa strategi untuk memberikan pelayanan yang efektif, seperti mengenali kebutuhan konsumen, berkomunikasi secara jelas, bersikap profesional dan ramah, serta menciptakan pengalaman berkesan.
“Di era persaingan ini, perubahan preferensi konsumen terjadi sangat cepat. Maka, inovasi berkelanjutan, mengenali pasar, dan memanfaatkan teknologi adalah kunci memenangkan persaingan,” kata Gunanto.
Dalam paparannya, Gunanto juga menekankan pentingnya perencanaan yang matang dan peran kepala sekolah dalam menentukan keberhasilan program.
“Kesuksesan sebuah program ditentukan 50 persen oleh perencanaan yang menjadi tanggung jawab pimpinan, dan 50 persen lainnya ditopang oleh SDM, sarana prasarana, dan teknologi. Semua itu bermuara pada pelayanan,” ujarnya.
Dewan Pembina Yayasan Mandiri Tunas Global, Eppi S. Rahman, turut memberikan pandangan inspiratif dalam kegiatan tersebut. Ia membagi kehidupan menjadi tiga warna: suram, biasa, dan ceria.
“Suram adalah ketika kita mengalami kemunduran atau kehilangan. Biasa adalah stagnasi yang membosankan dan hal itu ‘berbahaya’. Sedangkan ceria membawa harapan, pertumbuhan, dan kepuasan,” kata Eppi.
Eppi juga mengutip tiga nasihat dari Master Oogway, tokoh dalam film animasi Kung Fu Panda, yang relevan dalam konteks kerja. Pertama, selalu ada hal yang bisa dipelajari meskipun seseorang sudah sangat hebat. Kedua, lakukan hal yang melampaui kemampuan untuk terus berkembang. Ketiga, pentingnya komunikasi yang baik dengan rasa cinta dan respek.
“Sebaik-baiknya cara untuk mendapatkan adalah dengan berbagi, bukan mengambil,” ujar Eppi.
Melalui kegiatan ini, Yayasan Mandiri Tunas Global berharap seluruh guru dan karyawan dapat menjadikan etos kerja dan pelayanan sebagai pedoman utama dalam bekerja. Acara ini sekaligus menjadi momentum untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan di tahun 2025 dengan semangat kerja yang tinggi dan visi pelayanan yang unggul.
Dengan semangat kolaborasi dan komitmen terhadap peningkatan mutu pendidikan, Yayasan Mandiri Tunas Global optimis bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun penuh capaian yang membanggakan. (*)